![]() |
Tembok tinggi yang dibangun GWK yang menyulut protes pemilik toko Plaza Amata |
Kabarnusa.com – Wakil Gubernur Bali, Drs. I Ketut Sudikerta meminta akses jalan yang selama ini diributkan antara manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK) antara PT GAIN dan Perkumpulan Pemilik Toko Plaza Amata (PPTPA) harus dibuka kembali.
Demikian juga dengan tembok pembatas tanah karena GWL bukan merupakan perumahan atau pengembang melainkan Kawasan Pariwisata Budaya sehingga tidak boleh dibangun setinggi itu.
Karena izin yang dikeluarkan oleh Gubernur sebelum Mangku Pastika merupakan izin Kawasan Pariwisata Budaya.
Kata Sudikerta, tembok pembatas itu tidak boleh terlalu tinggi karena berada dalam satu kawasan.
Atas konflik yang dipicu oleh pemagaran dan penutupan akses jalan itu, Sudikerta yakin mampu mencairkan persoalan yang selama 13 tahun tidak mampu mencarikan titik temu.
“Saya yakin persoalan itu selesai dengan damai. Tapi harus pelan-pelan. Jadinya harus bersabarlah, jangan ada yang kaku,” ujarnya di Jembrana, Minggu (28/6/2015)
Dia berjanji akses jalan yang diinginkan oleh pihak Plaza Amata sudah pasti bisa diwujudkan. Tinggal menunggu komitmen dari pihak MMI (Multi Matra Indonesia) sebagai pengelola GWK sebelum PT GAIN.
“Akses jalan yang diributkan itu harus dibuka. Akses itu yang mereka butuhkan. PT MMI sudah saya panggil untuk menjelaskan persoalan ini. Saya sudah hubungi beberapa waktu lalu,” tegas Sudikerta yang Ketua DPD Partai Golkar Bali itu.
Soal tembok tinggi yang dibangun itu, karena izinnya Kawasan Pariwisata Budaya dari Gubernur sebelumnya sehingga tidak ada fasilitas untuk pengembang.
Karenanya,harus pelan-pelan kita selesaikan dan jangan sampai semua pihak kaku.
“Jadinya nanti tembok boleh-boleh saja sebagai pembatas, namun jangan terlalu tinggi. Satu meterlah paling bagus jangan tinggi seperti itu,” tandasnya.
Sebelumnya PT GAIN dan PPTPA meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan tersebut. Melalui mediasi, Jumat (26/6) lalu sudah sepakat akan menyelesaikan kisruh di GWK dengan kembali duduk bersama pada Senin (29/6).
HAnya saja, karena kesibukan Wagub bertepatan dengan kegiatan kemasyarakat pada hari Purnama, mediasi lanjutan yang dijanjikan Wagub Sudikerta terpaksa diundur kembali.
“Pertemuan saya undur, Mungkin Rabu depan kita pertemukan mereka. Saya sudah hubungan baik Plaza Amata maupun PT GAIN. Pihak PT MMI malam lalu juga sudah saya telefon,” imbuh mantan Wakil Bupati Badung dua periode itu. (rhm)