Wagub Sudikerta Minta GWK Bongkar Tembok dan Jalan yang Ditutup

26 Juni 2015, 07:01 WIB

Kabarnusa.com – Wakil GUbernur Bali Ketut Sudikerta berencana turun ke kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) guna melihat kondisi di lapangan dalam upaya membantu penyelesaian konflik pihak manajemen dengan pemilik toko Plaza Amata.

Sudikerta mengaku akan mengajak kedua belah pihak, baik Perkumpulan Pemilik Toko Plaza Amata dengan PT GAIN yang diberi Kuasa Pengelolaan GWK oleh PT Alam Sutera Realty tbk.

“Saya pasti tepati janji. saya akan turun bersama yang bertikai Jumat (26/6). Persoalan ini harus saya selesaikan,” Kamis (25/6/2015)

Tujuan turun ke lapangan untuk mengusut persoalan yang membelit GWK. Karena itu semua pihak yang terlibat diharapkan hadir di sana.

Pihaknya akan turun selesaikan soal akses jalan, karena itu kawasan sehingga semuanya harus mendapat pelayanan akses.

“Jika ada tembok seperti yang dikeluhkan juga harus langsung dibongkar. Kita harus dibongkar itu kita pas turun,” katanya.

Sudikerta mempertanyakan aset tanah Provinsi Bali yang diributkan di GWK, sehingga mengundang KPK untuk turun.

Padahal aset tersebut belum diapa-apakan. Oleh karena itu untuk apa KPK turun ke GWK.

Tanah Pemprov Bali belum dikelola memang, dia menyarankan agar mereka sewa kek nantinya. Karena posisinya ditengah-tengah GWK.

Sebelumnya ratusan Pemilik Pertokoan Plaza Amata menagih janji Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta untuk minta penyelesaian persoalan GWK. Mereka meminta janji Sudikerta survey ke GWK untuk secara baik dan damai menegakan keadilan bagi Pemilik Toko.

Wagub diharapkan segera turun bersama-sama untuk membuktikan janjinya saat bersepakat berdamai di Kantor Gubernur Bali, Rabu (17/6) lalu.

Pemilik toko ingin membuat kesepakatan agar tembok lebih dulu dibongkar dan akses jalannya kembali dibuka untuk kepentingan bersama.

Hingga saat ini belum ada tindakan dari Pemilik GWK jika serius mau berdamai, seperti membongkar tembok dan membuka akses fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial), karena sudah dibangun dari 2002. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini