Kabarnusa.com – Wakil Gubernur Bali menyampaikan keberhasilan upaya menekan inflasi yang berjalan seiring pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2015 sebesar 6,04%. Itu semua tidak terlepas keberadaan program Bali Mandara yang banyak dirasakan manfaatnya oleh massyarakat.
Diketahui, Provinsi Bali dalam menekan angka inflasi hingga berada di kisaran 2,7% di bawah angka rata rata nasional yg berada di angka 3,5 % mencuri perhatian Gubernur Bank Indonesia Agus Marto Wardoyo.
Sebagai ketua Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali, Sudikerta memaparkan langkah dan upaya dalam mencapai prestasi tersebut saat berbicara pada Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia di Kupang, NTT, Jumat 12 Februari 2016.
Ia mengungkapkan, TPID Bali telah mengambil langkah dengan membentuk TPID di kabupaten dan kota se Bali agar dapat mengoptimalkan fungsi koordinasi secara berjenjang.
“Keberhasilan, Bali menekan angka inflasi dibarengi pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2015 sebesar 6,04% tidak terlepas dari keberadaan program Bali Mandara yang sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.
Beberapa program yang bersentuhan dan menggerakan ekonomi kerakyatan masyarakat Bali seperti penjaminan kredit melalui PT Jamkrida Bali Mandara (JBM) bagi UMKM dan Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu/GSM) Mandara yang menjadi motor penggerak dari perekonomian masyarakat di desa yang memiliki tingkat kemiskinan di atas 25 %.
Program Bali Mandara lainnya, secara tidak langsung turut membantu percepatan kesejahteraan masyarakat seperti program kesehatam JKBM, Bea siswa bagi siswa miskin, bedah rumah, dan Simantri.
“Program Bali Mandara di berbagai bidang bertujuan mempercepat pengentasan kemiskinan. Jika kebutuhan masyarakat yang mendasar sudah terpenuhi seperti rumah layak , pendidikan, kesehataan, selanjutnya masyarakat akan produktif, dan perekonomian kita akan membaik, ” tegas dia. (kto)