Wajah Kota Denpasar dalam 1000 Topeng

29 Desember 2014, 06:38 WIB
Hajatan Kesenian Tari 1000 Topeng @2014

DENPASAR – sajian tari 1000 topeng yang menggambarkan potret masyarakat dan wajah Kota Denpasar saat ini menarik perhatian masyarakat yang membanjiri hajatan kesenian di penghujung tahun 2014. Gelaran Denpasar Festival (Denfest) ke-7 dibuka mengusung tema “Dharma Cipta Mahabudaya” yang menjadi penanda akan pengabdian dan kemampuan masyarakat multitalenta dan multi kultur di Kota Denpasar.

Ketua Panitia Penyelenggara AA Oka Suweca saat menyampaikan laporan pelaksanaan Denpasar Festival ke-7 di titik nol kilometer Patung Catur Muka, Minggu 28 Desember 2014. Pembukaan Denfest ini ditandai penyerahan beras kuning (sukarura) kepada penari topeng Sidakarya oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan penandatanganan prasasti Titi Banda.

Menteri Koperasi dan UKM AAN Gde Puspasyoga beserta isteri serta Walikota Bandung Mochamad Ridwan Kamil dan Bupati Buleleng Agus Suradnyana. Pembukaan diawali penampilan tari Reog Ponorogo itu, kata Oka Suweca (Denfest) tidak bisa dipisahkan dari tautan kerjasama tripel helix pemerintah, swasta dan masyarakat.

Untuk Denfesttahun ini mengangkat tema “Dharma Cipta Mahabudaya” dimana mengedepankan komitmen Denpasar untuk memuliakan kreativitas sebagai “seni murni” (ekspresi keindahan sebagai persembahan kepada keagungan Sang Pencipta di alam raya serta keriangan manusia).

Disamping juga sebagai penanda pengabdian dan kemampuan Denpasar dalam mewujudkan demensi keseimbangan kreativitas tradisi dan modernitas yang kuncinya meningkatkan kemakmuran rakyat segala bidang.

Disamping itu Denpasar sebagai kota dimana modernisasi dan tradisi bersinergi erat dalam segenap tatanan kehidupan.

Tarian Topeng @2014

Dimana menurut Oka Seweca tradisi merangkul perubahan jaman sedangkan modernisasi mempunyai perwajahan yang unik sebagai dimensi kreativitas untuk dinikmati untuk menjadikan Denpasar Kotaku dan rumahku.

Selain diisi berbagai kreativitas seni ditampilkan parade 1000 topeng yang mencerminkan karakter-karakter orang di Denpasar sebagai kota urbanisasi. Meski di bawah gerimis masyarakat tak beranjak tetap menikmati berbagai komunitas anak muda di Denpasar juga memparedekan aneka topeng baik topeng tradisi maupun topeng modern. (gek)

Berita Lainnya

Terkini