Walah..Patung GWK Itu Bukanlah Sosok Dewa Wisnu

8 Juli 2015, 06:21 WIB
Aktivitas wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), Ungasan, Bali

Kabarnusa.com – Tak banyak yang mengetahui jika patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang diklaim menjadi ikon baru pariwasata Bali itu, bukanlan menggambarkan sosok Dewa Wisnu yang sebenarnya.

Beberapa tokoh masyarakat dan pemuka Hindu di Bali, belakangan mulai mengkritisi keberadaan obyek pariwisata GWK yang kini dilanda kisruh dengan ratusan pemilik toko Plaza Amata.

Dalam sebuah Forum Discussion Group (FGD) di Denpasar belum lama ini yang belum lama ini dihadiri kalangan pemuka Hindu, pengusaha, akademisi hingga budayawan itu, masalah GWK kembali menjadi perbincanan hangat

Penekun Spiritual dan budayawan Hindu Gusti Ngurah Harta, bahkan menyebut jika menilik fisik patung GWK sekarang ini, sebenarnya itu bukanlah sosok Dewa Wisnu yang sebenarnya hendak ditampilkan.

“Menurut saya, patung di GWK itu, bukan sosok Dewa Wisnu, lebih tepat merupakan sosok dari Airlangga. Ini yang harus diluruskan,” tegas dia.

Hal sama disampaikan Tokoh spiritual Bali, Brahmana Guna Avatara Dasa (I Ketut Gunadika) bahwa sosok yang ada di kawasan GWK Ungasan, bukanlah sosok Dewa Wisnu seperti yang dikenal selama ini.

“Setahu saya, itu bukanlah sosok Dewa Wisnu. Masak Dewa Wisnu memakai kumis dan matanya merem (terpejaM), patung apa itu ?,” ucapnya dengan nada tanya.

Karena tidak sesuai dengan kaidah dan pijakan referensi sejarah Hindu itulah,  Makanya patung GWK tidak pernah terwujud dengan sempurna sampai sekarang.

Kata dia, dari berbagai referensi yang diketahuinya selama ini, Dewa Wisnu memiliki 4 tangan, bukan 2 seperti yang ada di GWK saat ini.

“Ini yang saya tidak mengerti,  makanya (patung GWK) tidak pernah jadi-jadi,” tukasnya.

Diketahui, patung yang ada di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Ungasan Kabupaten Badung, Bali, bukan sosok Dewa Wisnu seperti yang dikenal masyarakat selama ini.

Karenanya, untuk menyikapi hal itu, digelar Focus Group Discussion, bertema “Penyelamatan GWK, Antara Harapan dan Kenyataan” yang dihadiri puluhan orang yang berasal dari berbagai latar  belakang mulai pengusaha, akademisi, tokoh spiritual, budayawan, hingga kalangan jurnalis. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini