DENPASAR – Wali Kota Denpasar Ida Bagus
Rai Dharmawijaya Mantra meminta pihak Kementerian ESDM untuk mengkaji
ulang lokasi proyek terminal penerima LNG yang direncanakan di sekitar
Pelabuhan Benoa.
Menurut Rai Mantra, selama ini
Pelabuhan Benoa dikenal sebagai pelabuhan untuk pariwisata khususnya dalam mendatangkan wisatawan asing ke Bali menggunakan kapal cruise. Dia
mengaku telah bertemu dengan Sekretaris Kementerian ESDM yang
menyampaikan rencana proyek Temrinal Penerima storage liquefied natural
gas (LNG) di Pelabuhan Benoa.
Hanya saja, pihaknya sampai saat ini dirinya belum menerima pengajuan surat dari investor proyek LNG. Informasi
yang diterimanya, bahwa adanya terminal baru LNG itu, akan menyuplai
kebutuhan energi dari solar menjadi gas untuk pembangkit listrik
Indonesia Power di Pesanggaran.
“Katanya dengan
terminal baru itu, jauh lebih efisen dan murah untuk menyuplai
pembangkit listrik di Indonesia Power,” sambunnya ditemui Rabu
(15/10/14). Meski demikian, menurut dia rencana
tersebut tetap harus dikaji ulang mengingat lokasinya di wilayah yang
selama ini merupakan pelabuhan pariwisata dan penumpang.
Menanggapi
wacana pemindahan lokasi proyek LNG di Wilayah Bali Utara tepatnya di
Pelabuhan Celukan Bawang, Rai Mantra meyerahkan sepenuhnya kepada pihak
ESDM. “Silakan Kementerian ESDM melakukan kajian teknisnya, di mana lokasi lebih yang lebih baik,” sambungnya.
Kata
dia, yang perlu dipertimbangkan, Pelabuhan Benoa mestinya diperuntukkan
untuk kegiatan atau hal-hal yang bisa menunjang sektor kepariwisataan
di Bali. (rma)