Wali Kota Hasto Pimpin Bedah Rumah, 67 Keluarga Yogyakarta Tersentuh Program Kolaboratif

Melalui sinergi lintas sektor yang inspiratif, Pemkot Yogyakarta kembali menggelar program bedah rumah di Kemantren Umbulharjo

24 November 2025, 16:50 WIB

Yogyakarta – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk menciptakan hunian yang layak dan humanis bagi warganya terus diwujudkan. Melalui sinergi lintas sektor yang inspiratif, Pemkot Yogyakarta kembali menggelar program bedah rumah di Kemantren Umbulharjo pada Minggu (23/11).

Program ini bukan sekadar merenovasi bangunan, tetapi juga merajut kembali harapan bagi keluarga kurang mampu.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, turun langsung memimpin gerakan kemanusiaan yang menyasar tiga rumah warga yang masuk kategori tidak layak huni (RTLH).

Titik fokus pertama adalah rumah milik Ratna Ismawati, warga Kampung Janturan, Warungboto. Hunian yang selama ini menjadi beban pikiran Ratna kini mulai direnovasi total dengan dukungan dana kolaboratif yang mencapai Rp 35 juta.

Anggaran ini berasal dari kepedulian bersama: KORPRI Kota Yogyakarta (Rp 25 juta), Mandiri Taspen (Rp 5 juta), serta iuran tulus dari perangkat pendamping dan warga setempat (Rp 5 juta).

Wali Kota Hasto menyampaikan apresiasi mendalam atas semangat gotong royong ini.

“Alhamdulillah, rumah Ibu Ratna bisa segera direnovasi berkat dukungan berbagai pihak. Ini bukti bahwa kepedulian sosial di Kota Yogya masih sangat kuat,” tegas Hasto, menekankan bahwa kebersamaan adalah kunci percepatan penanganan RTLH.

Setelah dari Warungboto, rombongan Pemkot bergerak menuju dua lokasi lain: rumah Sarwoko Rejowiyono di Kampung Sanggrahan, Semaki, dan rumah Suratmi di Muja Muju. Kecepatan renovasi di dua lokasi ini didukung penuh oleh keterlibatan dunia usaha, di mana Pamela Swalayan menyokong masing-masing Rp 20 juta.

Hasto menegaskan kolaborasi dengan pihak swasta adalah percepatan vital dalam menyelesaikan persoalan kesejahteraan masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pamela Swalayan. Semakin banyak pihak terlibat, semakin cepat pula kita dapat mengentaskan RTLH di Kota Yogya,” tambahnya.

Pemkot Yogyakarta menargetkan total 100 rumah RTLH selesai direnovasi hingga akhir tahun 2025. Hingga bulan November, tercatat 67 rumah telah mendapatkan bantuan melalui skema kolaboratif ini.

Menurut Hasto, program bedah rumah adalah jantung dari pembangunan inklusif yang mengedepankan tata kota humanis dan peningkatan kualitas hidup warga miskin.

“Program ini bukan hanya soal memperbaiki bangunan, tapi juga soal memperkuat solidaritas antarmasyarakat. Dukungan KORPRI, perangkat wilayah, dan pelaku usaha menunjukkan bahwa gotong royong masih menjadi kekuatan utama pembangunan sosial,” jelasnya.

Di tengah suasana haru, Ratna Ismawati, salah satu penerima manfaat, tak kuasa menahan rasa syukurnya.

“Saya benar-benar bersyukur dan tidak menyangka rumah saya akhirnya bisa direnovasi. Sudah lama ingin memperbaiki, tapi kemampuan ekonomi sangat terbatas. Bantuan dari Pemkot, KORPRI, dan para donatur ini sangat berarti bagi keluarga saya,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca, “Semoga Allah membalas kebaikan semua pihak.”. ***

Berita Lainnya

Terkini