Warga DKI Tolak Jokowi Nyapres, Ini Alasannya

12 Februari 2014, 20:55 WIB
Joko Widodo (Foto:Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Jakarta – Warga Ibukota Jakarta tidak rela Gubernur Joko Widodo mencalonkan diri sebagai presiden lantaran khawatir bakal kehilangan sosok gubernur yang ramah dan merakyat.
 

Setahun memimpin Jakarta, Jokowi terus banyak dijagokan menjadi calon presiden pada Pemilihan Umum 2014 sebagaimana terlihat di banyak lembaga survei.

Awalnya, Jokowi berulang kali mengatakan tidak memiliki ambisi untuk menjadi Presiden.

Belakangan, Jokowi mulai lebih politis dengan menyatakan masalah pencapresan itu sepenuhnya hak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Banyak yang mendukungnya menjadi calon RI-1, tetapi banyak pula yang menahannya,” ujar Romdloni (63) warga Jakarta,  Rabu (12/22014).

warga Kapuas Jakarta itu merasa khawatir bila Jokowi benar-benar menjadi capres tahun depan.

“Saya takut gubernur Jakarta yang baru nanti tak sebagus Jokowi,” ujar Ramidi.

Dia secara tegas menolak jika Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama muncul sebagai pengganti Jokowi.

Menurutnya, Basuki terlalu galak dan kurang ramah terhadap warga. Ramidi mengingatkan kembali tentang sikap Basuki saat memberikan pernyataan keras terhadap warga Muara Baru yang tidak mau pindah dari sekitar Waduk Pluit.

“Ahok (sapaan Basuki), kayak preman. Pemimpin jangan seperti itu dong, jangan emosian. Coba, warga Muara Baru saja sempat dibilang komunis,” ujarnya.

Kekhawatiran yang sama juga dirasakan oleh Lusiana, warga Klaster B Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara.

Lusiana belum rela jika Jokowi meninggalkan permasalahan yang belum tuntas di Ibu Kota. “Kalau nanti dia jadi presiden, nanti pikirannya kepecah ke daerah-daerah juga,” katanya.

Pendapat serupa juga diucapkan Harno (44) warga Senayan. Ia merasa senang dengan kepemimpinan Jokowi. Baginya, Jokowi merupakan sosok pemimpin ideal dan langka karena menyampingkan kebutuhan pribadi serta mengedepankan kebutuhan warga.

Dia berharap Jokowi menghabiskan satu periode jabatannya sebagai gubernur sebelum melangkah ke istana.

“Jokowi harus benahi Jakarta terlebih dahulu, baru bisa maju jadi presiden,” ujarnya. (nar)

Berita Lainnya

Terkini