Warga Protes Proyek Penebalan Jalan Nasional di Jembrana

27 Januari 2017, 05:09 WIB

JEMBRANA – Warga memprotes proyek penebalan jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk dengan hotmix karena dianggap dikerjakan seenaknya tanpa memperhatikan kondisi di sekitarnya utamanya penebalan jalan di kawasan Jalan Sudirman, Negara.

Dari pantauan ruas Jalan Jendral Sudirman tampak pengaspalan badan jalan telah dilakukan dari barat Jembatan Dangintukadaya yang jebol hingga di utara lapangan Dauhwaru, Jembrana. Penebalan ruas jalan menggunakan aspal hotmix itu ketinggian badan jalan bahkan melebihi ketinggian trotoar di bahu jalan yang sudah ada serta mengurug pohon perindang dibahu jalan.

Bahkan saluran air di bibir trotoar pun tertutup lapisan aspal. Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan saat melaksanakan sidak bersama sejumlah pejabat Pemkab Jembrana beberapa waktu lalu menyoroti proyek pemerintah pusat itu.

Kembang menganggap proyek pusat tidak sinkron dengan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah. Saat sidak diruas jalan Jendral Sudirman, Wabup Kembang saat itu menyoroti proyek pengaspalam yang dikerjakan mengurug pohon perindang serta menutup saluran air trotoar.

Beberapa warga d ipinggir ruas jalan arteri lintas Jawa-Bali itu kini protes terhadap hasil pekerjaan proyek itu karena dirasakan berdampak terhadap pemukiman mereka. I Komang Darma Astika misalnya, bersama sejumlah warga di Lingkungan Keladian, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana menilai proyek perbaikan dari pisat itu justru merugikan warga.

Ketinggian jalan yang melebihi trotoar hingga 15 cm menyebabkan saat hujan air masuk kehalaman rumah bahkan hingga dalam bangunan seperti warung dan ruko yang ada dipinggir jalan yang posisinya sudah semakin rendah dari permukaan jalan. Bahkan dengan adanya penebalan jalan itu, truck-truck yang parkir liar di badan jalan kini dengan mudah memarkir kendaraan di atas trotoar.

Jika memang tetap pusat sulit mengindahkan masukan dari pemerintah daerah, warga meminta lembaga terkait salah satunya Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Bali bisa turun untuk mendengar keluhan langsung dan menindaklanjutinya ke pihak terkait di pusat.

Proyek yang dibiayai dari ABPN terebut telah dianggap sudah merugikan warga dan harus segera ditangani agar tidak semakin merugikan.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jembrana, I Gusti Putu Mertadana membenarkan bahwa proyek penebalan jalan dengan cara menumpuk lapisan aspal sebelumnya itu merupakan proyek pusat yakni Kementerian PUPR melali Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah VIII.

“Kami hanya bisa mengkordinasikannnya saja,” singkatnya dihubungi wartawan lewat telefon. Sesuai intruksi pimpinan daerah, pihaknya  sudah sering melakukan kordinasi ke pusat dan BPJN namun proyek itu dikatakan tidak bisa dirubah karena telah melalui proses perencanaan sesuai program pemerintah pusat. (put)

Berita Lainnya

Terkini