Upacara pemlaspasan Kantor Desa Sanur Kauh (foto:Kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Denpasar – Sikap swadaya gotong royong warga Desa Sanur Kaja, Depasar selatan membauhkan hasil dengan selesainya pembangunan kantor desa setempat yang menelan dana hingga Rp2,3 Miliar lebih.
Penantian panjang warga sejak Desa Sanur tahun 1982 dimekarkan menjadi tiga, yakni Sanur Kaja, Sanur dan dan Desa Kauh, kini terobati dengan berdirinya kantor desa yang cukup megah dan representatif.
“Kami siap memberikan pelayanan kepada masyarakat desa maupun pendatang, tidak ada yang dibedakan, semua kami layani dengan baik,” ujar Kepala Desa Sanur Kauh, Made Ada di Sanur, Bali, Senin (3/2/2014).
Sebagai daerah tujuan wisata Bali, diakuinya, banyak didatangi warga pendatang dalam dan luar Bali termasuk wisatawan asing. Mereka tidak hanya sekedar berlibur ada juga yang menetap, bekerja di wilayah Sanur.
Masalah administrasi kependudukan, kata dia, masih menjadi kendala di mana banyak warga utamanya pendatang belum seluruhnya punya kesadaran untuk melaporkan diri atau mengurus identitas diri.
Untuk itu, pihaknya bersama pihak terkait lainnya terus berupaya mendorong warga untuk tertib administrasi kependudukan. Hal itu penting ditekankan, sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
“Syukurlah sampai saat ini, situasi di wilayah kami terjaga dengan baik, berkat peran serta masyarakat dan koordinasi komunikasi yang baik dengan pihak terkait lainnya,” ucap dia.
Ia menjelaskan, awal berdirinya Desa Sanur Kauh, tanpa memiliki kantor dan peralatan yang presentatif.
Namun berkat semangat gotong-royong dari warga sehingga peralatan kantor secara perlahan-lahan bisa dimiliki.
Kata dia, untuk pembangunan gedung berlantai dua dengan luas bangunan 600 meter persegi ini, sumber dananya berasal dari masyarakat, termasuk juga dari Pemerintah Provinsi Bali dan Kota Denpasar.
Namun dengan semangat warga agar memiliki gedung kantor desa yang megah, sejumlah pengusaha, termasuk juga koperasi yang beroperasi di Desa Sanur Kauh memberikan pinjaman lunak dengan jangka waktu panjang,” ujarnya.
Ia mengatakan, sebelum bangunan ini dipergunakan dilakukan upacara “melaspas” atau pembersihan secara spiritual dengan tujuan agar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berjalan lancar dan diberkati Tuhan.
Upacara melaspas ini semua dari sumbangan warga, mulai dari mempersiapkan banten sesaji hingga menu makanan untuk melakukan syukuran atas diresmikannya gedung tersebut,” katanya.
Gedung tersebut diresmikan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Darmawijaya Mantra dengan penandatangan prasasti batu marmer yang disaksikan tokoh masyarakat.
Ketua Pembangunan Kantor Desa Sanur Kaja Nyoman Asatwa mengatakan, selama 28 tahun terakhir, keberadaan kantor desa sebelumnya saat ini dipandang sudah layak dan representatif sehingga dilakukan pembangunan gedung baru.
“Semua biaya pembangunan dilakukan swadaya warga di 11 banjar di wilayah kami, dan bantuan dari pemerintah kota dan provinsi. Setelah 10 bulan dikerjakan syukurlah bisa rampung,” ujar Astawa.
Dengan bangunan yang cukup megah itu, harapannya bisa lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan memiliki kantor yang lebih representatif apalagi Sanur sebagai kota pariwisata penting di Denpasar, Bali, akan lebih menjamin pelayanan yang lebih baik seperti administrasi kependudukan dan lainnya.
Walikota Denpasar Rai Darmawijaya Mantra mengharapkan bangunan gedung yang cukup megah ini akan mampu melayani keperluan administrasi warga masyarakat setempat.
“Saya berharap bangunan ini akan memberi semangat kinerja bagi pegawai Kantor Kepala Desa Sanur Kauh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Diingatkan, kantor desa adalah ujung tombak pemerintahan dalam yanan kepada masyarakat, karena itu segala kelengkapan administrasi warga akan tercatat juga di kantor desa.
Acara pemlaspasan kantor desa dihadiri tokoh masyarakat Sanur yang juga calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Arjaya. (rma)