Kabarnusa.com – Jembatan di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali yang sejak lama rusak lantaran diterjang banjir, kini sudah diganti jembatan gatung baru.
Jembatan gantung yang baru dibagun tersebut panjangnya 64 meter dan lebar 165 cm, Sabtu (18/4/2015) diresmikan Bupati Jembrana I Putu Artha.
Kepala Desa Penyaringan I Made Dresta mengatakan, jembatan gantung merupakan bantuan dari Tony Ruttiman asal Swiss, teman dari Nyoman Nada, salah seorang warga Penyaringan.
Bantuan berupa material seperti seling, baja dan alat kontruksi lainnya. Sedangkan pengecoran dan biaya pengiriman material dari Jakarta ke Penyaringan dibantu Pemkab Jembrana melalui APBDes Tahun 2015 sebesar Rp. 150 juta.
Untuk memasang material jembatan gantung mendatangkan teknisi khusus dari dari Lumajang, bahkan Tony Ruttiman sendiri ikut bekerja memasang seling.
Sedangkan warga Penyaringan secara bergotong royong dibantu prajurit TNI AD dan Anggota Polri mengecor pondasi besi dan memperbaiki jalan yang dilalui jembatan tersebut.
Menurut teknisi jembatan gantung Bagus Sujarwadi asal Lumajang, pengerjaan jembatan itu tidak memerlukan waktu lama.
Dari pekerjaan pengecoran hanya perlu waktu dua hari hanya harus ditunggu sebulan agar cornya padat.
Begitupun pemasangan material hanya perlu waktu dua hari saja.
“Selama pengerjaan tidak ada kendala, masyarakat sangat membantu,“ kata Sujarwadi.
Pada hari yang sama, Gedung Kantor Perbekel Penyaringan juga diresmikan Bupati Artha.
Gedung Kantor Perbekel Penyaringan berlantai dua yang dibangun secara bertahap itu terbilang cukup megah dan pengerjaannya juga sangat rapi dan bersih.
Sebelum diresmikan pihak desa menggelar Upacara Mlaspas dan Pecaruan di gedung tersebut. Di damping Wabup Kembang, Bupati Artha mengaku salut dengan Nyoman Dana atas perannya mewujudkan jembatan gantung.
Terkait Gedung Kantor Perbekel Bupati Artha menyebut Kantor Desa Penyaringan sebagai bangunan yang terbaik karena pengerjaannya bersih dan rapi.
“Saya harap yang baru membangun kantor desa supaya mencontoh Penyaringan, “ kata Artha.
Begitupula dengan aparatnya juga diminta untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Setelah menuntaskan pembangunan kantor desa/lurah, Tahun 2015 ini Bupati Artha telah memprogramkan perbaikan kantor dusun.
Untuk pembangunan baru disediakan dana mencapai Rp. 75 juta sedangkan untuk perbaikan ringan disiapkan maksimal Rp, 25 juta.
“Program ini sudah jalan, puluhan balai dusun sudah dikerjakan,“pungkas Artha (dar).