Di warung yang mengandalkan ikan bakar madu dan nasi geprek ini, semua dilayani dengan standar prokses, semua pengunjung saat ini, lebih banyak yang membeli makanan dengan dibungkus atau dimakan di rumah.
Selain melayani pembeli yang datang langsung, pihaknya bersyukur karena banyak juga pelanggan yang melakukan tranaksi secara nontunai atau dengan layanan pesan antar dengan pembayaran berbasis QRIS, sehingga mengurangi kontak atau interaksi fisik.
Dia mengaku terbantu digitalisasi pembayaran nontunai yang memberikan banyak keuntungan didapat terutama dari sisi kemudahan-kemudahan diberikan dengan digitalisasi berbasis QRIS
Perluas QRIS hingga Korporatisasi Kelembagaan, BI Ingin UMKM Bali Naik Kelas
QRIS (QR Code Indonesia Standard) merupakan standar QR Code pembayaran untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Bisnis kuliner yang dirintis sebelum pandemi pada tahun 2019, terbilang lumayan berkembang hingga sampai membuka cabang. Dia menuturkan, saat pandemi sistem pembayaran elektronik atau e-payment memiliki keuntungan diantaranya saat ramai pembeli.
Asih, salah seorang pengunjung mengaku senang dan terasa lebih nyaman dengan pelayanan di warung makan yang bisa menjaga prokes dengan baik. “Lebih nyaman, tidak was-was, selain makanan sehat dan bersih, tidak khawatir tertular Covid,” imbuhnya. ***