Win Fertility Center Wujudkan Impian Pasutri: Kehamilan melalui Program Bayi Tabung

17 Februari 2025, 06:42 WIB

Denpasar Win Fertility Center, bagian dari RSIA Puri Bunda Denpasar, telah 8 tahun melaksanakan program bayi tabung berstandar internasional sebagai solusi bagi pasangan suami istri yang ingin mewujudkan kehamilan.

Klinik ini telah membantu banyak pasangan mendapatkan buah hati melalui teknologi reproduksi menggunakan teknologi terkini.

Dalam rangka perayaan ulang tahun ke-8, Win Fertility Center mengadakan WinTalk bertema “Langkah Menuju Garis Dua: Merajut Harapan, Menyambut Impian” pada Minggu, 16 Februari 2025, di Harris Convention Center, Denpasar.

Acara ini diikuti ratusan pasangan suami istri yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang berbagai masalah kesuburan, kehamilan, hingga solusi program bayi tabung.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Made Suyasa, Sp.OG Subsp. FER, mengungkapkan kini semakin banyak pasangan yang mengalami kesulitan mendapatkan keturunan.

Oleh karena itu, Win Fertility Center menyediakan solusi terbaik melalui teknologi bayi tabung dengan prosedur berstandar internasional.

“Kami telah menjalankan program ini selama delapan tahun dengan teknologi canggih dan prosedur yang sesuai standar global. Kami percaya, dengan Win, impian memiliki anak bisa terwujud,” ujar dr. Suyasa.

Suyasa menekankan usia perempuan sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan pembuahan. Idealnya, program bayi tabung dilakukan sebelum usia 35 tahun karena kualitas dan kuantitas sel telur masih optimal.

Jika pasangan belum juga mendapatkan kehamilan setelah satu tahun menikah, disarankan untuk segera menjalani pemeriksaan kesuburan.

Embriolog dr. Jaqueline Sudiman, GradDipRepSC, MRepSc, PhD menjelaskan program bayi tabung semakin diminati karena efektivitasnya.

Prosesnya melibatkan pengambilan sel telur dan sperma yang kemudian dibuahi di laboratorium menggunakan teknologi canggih.

Setelah 3-6 hari dikembangkan, embrio terbaik akan ditanam dalam rahim melalui proses kateterisasi.

“Kami juga menyediakan fasilitas penyimpanan beku embrio dan sperma. Ini sangat membantu pasangan yang ingin memiliki anak di masa depan, termasuk bagi mereka yang menjalani kemoterapi atau memiliki kendala lain,” kata dr. Jaqueline.

Androlog dr. Yukhi Kurniawan, Sp.And. Subsp. FER, menyoroti masalah kesuburan pria sering kali diabaikan. Padahal, gangguan pada sperma juga dapat menyebabkan kegagalan pembuahan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas sperma antara lain stres tinggi, kurang olahraga, serta pola makan tidak sehat.

“Jika setelah satu hingga dua tahun menikah belum terjadi kehamilan, sebaiknya pasangan melakukan pemeriksaan kesuburan bersama, bukan hanya pihak wanita saja,” ujar dr. Yukhi.

Selain faktor biologis, kesiapan mental juga penting bagi pasangan yang menjalani program bayi tabung. Psikolog Lily Puspa Palupi Sutaryo, M.Si, menyebut tekanan dari lingkungan dan keluarga dapat meningkatkan stres, yang justru berdampak negatif pada peluang kehamilan.

“Pasutri harus bisa mengelola stres dengan baik agar tidak mempengaruhi kondisi fisik dan emosional mereka selama menjalani program ini,” kata Lily.

Di sisi lain, biaya program bayi tabung yang mencapai Rp60 jutaan masih menjadi tantangan bagi banyak pasangan. “Harga yang cukup tinggi disebabkan oleh penggunaan peralatan medis canggih serta obat hormon yang diperlukan selama proses stimulasi ovarium,” jelas dr. Jaqueline.

Spesialis gizi klinis, dr. Rini M. Siallagan, Sp.GK, menambahkan pola makan seimbang sangat berpengaruh pada keberhasilan program bayi tabung.

Nutrisi yang baik harus mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan antioksidan untuk mendukung kesuburan pria maupun wanita.

Dengan kombinasi teknologi canggih, tenaga medis berpengalaman, serta edukasi bagi pasangan suami istri, Win Fertility Center terus berkomitmen membantu pasangan dalam mewujudkan impian memiliki buah hati.***

Berita Lainnya

Terkini