![]() |
Candi Borobudur (foto:buddhazine.com) |
Kabarnusa.com – Kian meningkatnya jumlah wisatawan ke obyek wisata Candi Borobudur di Jawa Tengah mencapai 12 ribu orang perhari melampauai daya dukung candi sehingga perlu ada rute jalan alternatif untuk menyelamatkan situs cagar budaya itu.
Diketahui, kawasan Candi Borobudur merupakan satu dari keajaiban dunia yang ada di dunia ini dan telah memperoleh pengakuan dari UNESCO sebagai World Cultural Heritage (WHC No. 592 tahun 1991).
Pemerintah Indonesia berkewajiban melaporkan manajemen pengelolaannya kepada WHC (tiap 2 tahun sekali).
Saat ini diketahui bahwa jumlah pengunjung Candi Boroudur sekitar 12.500 orang/hari. Dan ini melampaui kapasitas daya dukung candi.
Ini terlihat dari kondisi tangga utara yang mengalami aus pada batu-batuannya. Tidak hanya itu saja relief yang ada pada candi sebagian dalam kondisi mengenaskan.
“Kondisi Borobudur yang dipaparkan perwakilan cagar budaya memang sangat mengkhawatirkan,” sebut Deputi Bidang Sumberdaya dan Infrastruktur Kementerian Maritim, Ridwan Djamaluddin dalam laman Kemenkomaritim.go.id, Senin (15/2/2016).
Karenanya, perlu adanya rute alternatif kunjungan wisatawan, sehingga situs cagar budaya bisa diselamatkan.
Menurutnya, potensi wisata di Borobudur, seperti sawah purba, sungai purba, Bukit Menoreh belum dimanfaatkan dengan baik.
Untuk itu, dengan pembentukan pokja cagar budaya, diharapkan membantu mengidentifikasi rute wisata dengan baik.
Lebih lanjut Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Dr. Ir. Rahman Hidayat, menyiapkan pengembangan KSPN Borobudur akan dilakukan secara komprehensif.
Rencana pengembangan KSPN Borobudur telah disiapkan agar lebih komprehensif dan terpadu dengan kawasan sekitarnya, sehingga membuat arus wisatawan bisa terbagi.
Dengan begitu, arus wisatawan tidak menumpuk di satu tempat di Candi Borobudur.
“Seperti yang dipaparkan dari perwakilan cagar budaya, bahwa Candi Borobudur pernah masuk sebagai World Heritage in Danger menurut UNESCO,” imbuh Rahman. (ari)