![]() |
Ilustrasi (foto:Google) |
KabarNusa.com, Jakarta – Selama tahun 2013 PT Telkom Indonesia berhasil membukukan total pendapatan pada tahun 2013 mencapai Rp83 Triliun lebih.
Capaian sebesar itu, menunjukkan kinerja operasional dan keuangan Telkom selama 2013 dan kemampuan perusahaan yang terus berkembang di tengah persaingan industri telekomunikasi yang kian ketat.
“Sampai dengan akhir tahun 2013 ini, pendapatan usaha Telkom meningkat sebesar 7,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp83,0 Triliun,” sebut Direktur Utama Telkom Arief Yahya dalam keterangan tertulisnya diterima KabarNusa, Jumat 7 Maret 2014.
Membaiknya kinerja perusahaan plat merah itu ditopang anak usahanya Telkomsel yang terus mengalami pertumbuhan pendapatan usaha sebesar dua digit yakni 10,1 persen.
Sedangkan EBITDA tumbuh 5,1% menjadi Rp41,8 triliun dan laba bersih naik 10,5 persen menjadi Rp14,2 Triliun.
Voice Selular dan Layanan Data merupakan Kontributor terbesar dari Pendapatan Usaha Telkom Group.
Pendapatan tahun buku 2013 masih didominasi oleh voice bisnis selular yang berkontribusi 38,7% terhadap total pendapatan perusahaan.
Data, internet dan layanan IT berada di nomor dua, berkontribusi sebesar 38,2 persen.
Kemudian diikuti pendapatan voice jaringan tetap dengan kontribusi sebesar 11,7 persen. Kontribusi lainnya sebesar 11,4 persen berasal dari interkoneksi, jaringan dan lain-lain.
Pendapatan voice selular meningkat sebesar 4,6 persen dari periode yang sarna tahun lalu. Sedangkan data, internet dan layanan IT meningkat sebesar 14,8% dibanding tahun sebelumnya.
Beban operasional dan pemeliharan menjadi kontributor utama, yaitu sebesar 35,1 persen dari total beban usaha.
Beban depresiasi dan amortisasi serta beban pegawai masing-masing berkontribusi sebesar 28,6 persen dan 17,7 persen.
Beban interkoneksi, beban umum dan administrasi, beban pemasaran dan pengeluaran lainnya keseluruhannya berkontribusi sebesar 18,6 persen.
“Total beban meningkat sebesar 7,1 persen dari periode yang sama tahun lalu,” imbuhnya.
Juga, biaya operasional dan pemeliharaan naik 15,1 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp19,3 triliun, antara lain disebabkan percepatan penyebaran BTS Telkomsel untuk antisipas pertumbuhan penggunaan mobile broadband.
Layanan Data dan Broadband menjadi Penggerak Pertumbuhan Pengguna layanan Fixed Broadband meningkat sebesar 28.7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 3,0 juta pelanggan.
Pengguna layanan mobile data juga meningkat sebesar 10,8 persem dari periode yang sama tahun lalu menjadi 60,5 juta pengguna. (rma)