Kuta – Guna mewujudkan zona hijau Covid-19 Gereja Kristus Yesus (GKY)
Kuta Bali bersama Pemerintahan Desa Legian Kuta dan Dinas Kesehatan Badung
menggelar vaksinasi yang menargetkan 1.800 warga.
Target vaksinasi sesuai koordinasi GKY bersama pihak Kelurahan Legian dan
Dinas Kesehatan Badung menyasar 600 orang per hari atau 1.800 warga selama
tiga hari.
“Yang menjadi sasaran sebagian besar adalah pengusaha dan karyawan usaha
pariwisata di Legian serta masyarakat umum, kalau dari jemaat gereja hanya
sekitar delapan persen,” kata Pendeta Gereja Kristus Yesus (GKY) Emanuel
Cahyanto,di sela-sela kegiatan vaksinasi di lingkungan GKY, Senin (21/6/2021).
Menurut Pendeta Cahyanto, keterlibatan GKY dalam kegiatan vaksinasi untuk
mendukung program pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 agar zona
hijau segera terwujud dan masyarakat bisa menikmati kehidupan lebih baik.
Ketua Komisi II DPRD Badung IGN Anom Gumanti didampingi Camat Kuta Nyoman
Rudiarta, Sekcam Kuta Made Agus Suantara, dan Lurah Legian Made Madia Surya
Natha memantau langsung Vaksinasi di GKY Kuta Bali ini.
Dalam kesempatan itu, Anom Gumanti mengatakan vaksinasi Covid-19 di Badung
telah mencapai 90 persen dan akan dilanjutkan hingga tuntas.
“Kami mendorong eksekutif melakukan vaksinasi secara masif dan meningkatkan
protokol kesehatan masyarakat sebagai salah satu syarat mendeklarasikan zona
hujau,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung ini.
Pihaknya berharap, dengan capaian vaksinasi dan prokes yang ketat, pariwisata
di Kuta dan Badung secara menyeluruh bisa dibuka untuk wisatawan domestik
maupun mancanegara.
Dia memberikan apresiasi yang tinggi atas kerjasama dan gotong royong dari
berbagai pohak untuk melaksanakan vaksinasi di Kecamatan Kuta.
“Seperti sekarang ini Pak Pendeta dan pengurus GKY memberikan dukungan tempat,
tenaga, dan konsumsi bagi tenaga kesehatan, sungguh partisipasi yang luar
biasa,” tutunya.
Tak lupa dia berpesan seiring dengan dimulainya kedatangan wisatawan domestik
agar seluruh warga termasuk yang sudah divaksinasi tetap menjalankan dengan
ketat prokes yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) dari
kerumunan.
Dikatakan, Kabupaten Badung yang bertumpu sektor pariwisata harus melaksanakan
3M dengan disiplin tinggi untuk memberikan kepercayaan dan rasa aman kepada
wisatawan.
Dengan kesiapan masyarakat dan seluruh industri pariwisata dalam mematuhi
prokes, pihaknya sudah menyampaikan aspirasi masyarakat Badung yang
mengandalkan perekonomian dari sektor pariwisata, agar pemerintah pusat bisa
segera membuka pariwisata internasional.
Sementara, Camat Kuta Nyoman Rudiarta mengatakaan vaksinasi di Kuta hingga
Juni menyasar 51.000 warga atau 92,7 persen dengan 17 ribu di antaranya adalah
dari pelaku pariwisata.
Diperkirakan masih ada sekitar 4.500 warga masyarakat yang belum divaksinasi.
Untuk mempercepat penuntasan vaksinasi ini, pihaknya meningkatkan kerja sama
dengan swasta, seperti halnya dengan GKY Kuta Bali.
Vaksinaksi dilakukan ini menggunakan vaksin jenis AstraZeneca dan untuk tahap
kedua akan dilakukan setelah tiga bulan yakni pada September 2021 mendatang.
“Saat ini Kuta telah siap jika pariwisata internasional dibuka, seperti yang
telah disampaikan saat koordinasi dengan Pak Menteri Parekraf, dan desa adat
siap membantu mengawasi penerapan protokol kehatan,” imbuhnya. (rhm)