KabarNusa.com –
Mangkraknya X-Ray yang bernilai milaran rupiah sejak tahun 2012 di
Pelabuhan Gilimanuk lantaran sampai saat ini belum ada petunjuk teknis
dari Polda Bali untuk pengoperasionalan alat super canggih itu.
Walhasil.
meskipun sudah ada alat pendeteksi barang berbahaya namun praktik
pemerikasaan terhadap barang dan orang yang akan masuk Bali hanya
menggunakan cara manual.
Polres Jembrana masih menunggu petunjuk
Polda Bali terkait penggunaannya dan sampai saat ini belum
diserahterimakan dari Pengamaman Obyek Vital (am Obvit) Polda Bali.
Waka Polres Jembrana Kompol Hagnyono, mengakui, masih menunggu penyerahan mesin X-Ray Pam Obvit Polda Bali.
“Jika
sudah diserahterimakan dan bagaimana petunjuknya, kami pasti
maksimalkan X Ray itu, terangnya dihubungi wartawan akhir pekan ini.
Dia
mengakui, secara teknis tidak mengetahui masalah mesin X-Ray kecuali
hanya mengetahui kegunaan mesin canggih yang bisa mendeteksi
barang-barang yang ada di kendaraan kecil dan box saja.
“Sedangkan untuk truk-truk besar, tidak bisa. memang agak ribet karena radiasinya sangat berbahaya,” katanya.
Dampak
bahayanya seperti mengakibatkan kemandulan sehingga pengemudi/orang ada
di kendaraan harus turun dan menjauh ketika diperiksa X-Ray.
“Sampai saat ini, perintahnya kita hanya diminta menjagannya,” imbuh dia.
Sebelumnya,
Kapolres Jembrana AKBP Harry Hariyadi menegaskan, pihaknya hanya
dititipkan dan masih menjadi kewenangan Polda Bali.
Dia menepis kabar jika mesin X-Ray kondisinya rusak karena rutin dipanaskan.
“Miinimal seminggu sekali dihidupkan, ada dua personil Pam Obvit POlda Bali yang melakukan perawatan,” demikian Hariyadi.(dar)