![]() |
Tahun ini, meskipun masih dalam kondisi pandemi dan adanya pengurangan hari libur bersama, XL Axiata memperkirakan tetap akan ada peningkatan trafik data sekitar 10 % dibandingkan hari biasa/ist |
Jakarta – XL Axiata siap menghadapi lonjakan trafik di semua layananan
saat masyarakat merayakan Hari Natal dan pergantian tahun dengan memastikan
kesiapan jaringan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, di sepanjang libur akhir tahun di mana kedua hari
besar tersebut berada, trafik layanan, terutama data selalu meningkat secara
signifikan.
Pada dua tahun terakhir, trafik data meningkat hingga 15 %. Tahun ini,
meskipun masih dalam kondisi pandemi dan adanya pengurangan hari libur
bersama, XL Axiata memperkirakan tetap akan ada peningkatan trafik data
sekitar 10 % dibandingkan hari biasa.
Untuk memastikan pelanggan mendapatkan layanan yang terbaik, XL tetap
menyiapkan jaringan seperti di saat kondisi normal sebelum pandemi. Kapasitas
jaringan yang kami sediakan sebesar 2x.
“Kami perkirakan trafik data berpotensi naik meski masyarakat tidak bisa
merayakan Natal dan pergantian tahun secara leluasa,” tutur Direktur Teknologi
XL Axiata, I Gede Darmayusa dalam siaran pers, Kamis (17/12/2020).
Masyarakat akan tetap merayakannya secara virtual, termasuk umat Nasrani akan
melalukan misa Natal dan bersilaturahmi secara streaming.
Begitu juga untuk mengisi libur panjang hingga akhir tahun, selain bepergian,
masyarakat luas kemungkinan akan mengisi masa libur panjang dengan berbagai
aktivitas digital karena harus membatasi keluar rumah.
Lokasi-lokasi tujuan wisata tetap mendapatkan perhatian khusus tim XL Axiata,
demikian juga dengan jalur mudik utama, terutama jalan Tol Trans Jawa dan
Sumatera, serta jalur utama kereta api.
Untuk itu, tim XL Axiata telah melaksanakan uji jaringan melalui semua jalur
transportasi tersebut pada bulan November – Desember 2020 untuk memastikan
semua jaringan telah siap.
Untuk jalan tol, uji jaringan dilaksanakan pada ruas Jakarta – Surabaya,
Jakarta – Bandung, Surabaya – Malang, Surabaya – Probolinggo, Jakarta –
Bakaheuni, serta Bakaheuni – Palembang.
Sementara itu untuk jalur kereta, pengujian dilakukan di jalur Jakarta –
Semarang – Surabaya, Jakarta – Yogyakarta – Surabaya, Surabaya – Banyuwangi,
dan Surabaya – Bandung.
Hasil dari uji jaringan di jalur transportasi utama tersebut menunjukkan
kualitas jaringan XL Axiata yang cukup baik, yaitu _diatas 95 % telah
terlayani oleh jaringan 4G dan 93 % bersinyal kuat.
Selain itu, persiapan lain berupa pengerahan tidak kurang dari 30 unit mobile
BTS (MBTS) di berbagai titik lokasi yang membutuhkan dukungan penguatan
kualitas sinyal, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok.
Titik-titik lokasi yang dimaksud antara lain meliputi jalur transportasi
utama, lokasi tujuan wisata, pusat keramaian, hingga terminal bus, stasiun
kereta, serta bandar udara. Secara umum, ada sedikitnya 104 lokasi wisata yang
menjadi perhatian tim XL Axiata, yang berpotensi terjadi peningkatan trafik.
“Selain lokasi tujuan wisata dan jalur transportasi, XL Axiata juga tetap
memberikan perhatian penuh pada kualitas jaringan di area pemukiman. Bagaimana
pun juga, selama masa pandemi trafik di area pemukiman masih terus tinggi. Hal
ini tentu tidak terlepas dari aktivitas pelanggan dan masyarakat yang memang
masih dilakukan dari rumah guna menghindari paparan covid-19.
Pihaknya akan bekerja keras menjaga performa jaringan agar pelanggan bisa
mendapatkan layanan XL Axiata secara maksimal selama mengisi libur panjang
akhir tahun, baik mereka yang ada di perjalanan maupun yang tetap di rumah
saja,” tutur I Gede Darmayusa.
Selama masa krusial tersebut, tim XL Axiata akan terus bersiap memastikan
semua jaringan aman. Pemantauan akan dilakukan melalui melalui pusat
monitoring jaringan yang berada di XL Axiata Tower, maupun langsung di
lapangan.
Sejumlah langkah antisipasi guna menghadapi kondisi darurat juga telah
disiapkan mengingat menjelang akhir tahun ini curah hujan mulai meningkat dan
telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai daerah.
Langkah antisipasi tersebut antara lain berupa menyiapkan genset lengkap
dengan bahan bakarnya di area-area rawan bencana, serta kesiapan melakukan
rekayasa pengalihan jaringan di area yang terganggu ke jaringan yang ada di
sekitarnya. (rhm)