YLKI Ungkap Kasus Bagasi Dominasi Pengaduan Penumpang di Bandara

10 Juni 2024, 06:47 WIB

Jakarta – Kasus bagasi masih mendominasi pengaduan konsumen penumpang di bandara sebagaimana diungkap Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI

Banyaknya aduan penumpang yang menggunakan transportasi udara karena moda ini menjadi sarana vital bagi sebagian masyarakat Indonesia, apalagi Indonesia sbg negara kepulauan (archipelago state).

Karenanya, tidak aneh jika sebagian masyarakat Indonesia amat bergantung pada keberadaan transportasi udara tersebut.

“Dari sisi statistik, saat ini sekitar 10 persen dari total populasi adalah captive market untuk pangsa pasar maskapai udara di Indonesia,” tutur Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulis Minggu 9 Juni 2024.

Tingginya minat masyarakat thd jasa transportasi udara itu, ternyata juga paralel dengan tingginya pengaduan konsumen jasa transportasi udara, setidaknya pengaduan yang masuk ke YLKI.

Lanjut Tulus Abadi, menurut data Bidang Pengaduan YLKI 2023, kasus pengaduan transportasi udara merupakan 10 besar pengaduan, yg besarannya mencapai 32,1 persen.

“Ini jelas sangat signifikan, dan terbilang ironis,” ucap Tulus Abadi menambahkan.

Adapun jenis pengaduan yang diadukan adalah terkait kasus: bagasi (20,7%), kompensasi (20,7%), dan pembatalan penerbangan (13,8%), dan refund tiket 10,3%.

Untuk menggali lebih dalam pengaduan konsumen, YLKI akan membuka posko pengaduan jasa transportasi udara (maskapai penerbangan). Jika konsumen ingin mengadukan masalahnya bisa melalui :

Pertama, email : konsumen@ylki.or.id
Kedua, Website : pelayanan.ylki.or.id
Ketiga Form pengaduanhttps://bit.ly/bulanpengaduanmaskapai
Keempat, Qr code : cek ig ylki
Kelima Datang langsung ke kantor ylki : jl pancoran barat VII NO.1 Duren tiga, jakarta selatan

Bulan pengaduan akan dibuka hingga 30 juni 2024.

Bulan pengaduan ini sangat penting untuk mendorong perbaikan pada pihak operator maskapai, dan atau pengawasan yang lebih kuat dari regulator.

YLKI mengajak dan mendorong konsumen utk pro aktif mengadu,” demikian Tulus Abadi.***

Artikel Lainnya

Terkini