Yogyakarta International Airport Resmi Jadi Embarkasi Haji, Bawa Harapan Efisiensi dan Inovasi!

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kabupaten Kulon Progo resmi ditetapkan sebagai daerah embarkasi haji baru.

6 November 2025, 12:27 WIB

Yogyakarta – Kabar gembira bagi umat Muslim di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah! Setelah melalui proses panjang, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo resmi ditetapkan sebagai daerah embarkasi haji baru.

Keputusan strategis ini tertuang dalam Keputusan Menteri Haji dan Umrah Nomor 11 Tahun 2025.

Keberangkatan perdana dari Embarkasi Haji Yogyakarta dijadwalkan akan mengudara pada musim haji tahun 2026 mendatang.

Strategi Ambisius: Gandeng Karesidenan Kedu untuk Kuota Optimal

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, mengungkapkan  penetapan ini adalah puncak dari inisiasi yang dimulai sejak 2022.

Persiapan matang telah dilakukan, termasuk simulasi keberangkatan dan kerja sama dengan fasilitas akomodasi.

Saat ini, kuota haji DIY telah meningkat menjadi sekitar 3.700 jamaah. Untuk memenuhi syarat minimal 4.000 jamaah atau 10 kloter, DIY mengambil langkah proaktif dengan menggandeng wilayah Karesidenan Kedu di Jawa Tengah, yang mencakup enam kabupaten.

“Pak Menteri menyatakan fasilitas di YIA sudah memenuhi, hanya perlu komitmen dari Jawa Tengah. Jadi disarankan satu karesidenan supaya pengaturan tidak terpecah,” jelas Ni Made, menandaskan pentingnya kolaborasi regional.

Hadirnya Embarkasi YIA dipastikan membawa angin segar berupa efisiensi signifikan bagi para calon jamaah. Selama ini, jamaah DIY harus menempuh perjalanan darat yang memakan biaya dan waktu menuju Embarkasi Solo.

Penghematan Biaya dan Waktu: “Dengan terbaginya embarkasi, biaya haji bisa lebih efisien dan waktu jamaah di sana tidak terlalu lama. Ini juga memberi kemudahan dan akses yang lebih baik bagi masyarakat,” ujar Ni Made.

Penerbangan Langsung: Penggunaan pesawat berbadan besar seperti Boeing 777 untuk penerbangan langsung dari YIA akan semakin menekan biaya transportasi dan mempercepat seluruh proses, baik keberangkatan maupun pemulangan.

Embarkasi Haji Yogyakarta mencanangkan model layanan yang inovatif: menggunakan hotel sebagai asrama jamaah, meninggalkan konsep asrama haji konvensional.

Hotel-hotel di sekitar YIA, seperti Ibis dan Novotel, akan difungsikan sebagai tempat transit yang nyaman dan representatif.

“Kalau hotel kan standarnya berbeda, dan ini memberi kenyamanan bagi jamaah… Ini model baru pertama di Indonesia,” tegas Ni Made.

Model ini bertujuan memberikan kenyamanan lebih bagi calon jamaah sambil mereka mengikuti proses persiapan haji. Ke depannya, urusan imigrasi juga akan diselesaikan di lokasi yang sama, menjamin kelancaran alur keberangkatan.

Selain sebagai pusat ibadah, penetapan ini juga dipandang sebagai katalis penguatan ekonomi lokal. Pemerintah Daerah DIY memastikan Kabupaten Kulon Progo siap mendukung operasional embarkasi, melibatkan:

Pelayanan Kesehatan: Kesiapan Puskesmas setempat.

Dukungan UMKM: Keterlibatan sektor UMKM, termasuk Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), untuk memasok kebutuhan jamaah, mulai dari busana hingga oleh-oleh.

“Manfaat embarkasi haji tidak hanya untuk ibadah, tapi juga untuk penguatan ekonomi lokal dan promosi potensi daerah,” tutup Ni Made, menandaskan dampak positif yang meluas dari keputusan bersejarah ini. ***

Berita Lainnya

Terkini