10 Program Prioritas Kementerian UMKM: Upaya Memperkuat Ekosistem Wirausaha

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengajak mahasiswa untuk mengambil peran sentral dalam digitalisasi UMKM.

14 Maret 2025, 13:51 WIB

Jakarta – Antusiasme lebih dari 250 peserta mewarnai kuliah umum daring yang disampaikan Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, di Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Kamis (13/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Maman mengajak mahasiswa untuk mengambil peran sentral dalam digitalisasi UMKM.

Ia memaparkan tantangan dan peluang sektor UMKM di Indonesia, serta strategi pemerintah untuk meningkatkan daya saing usaha kecil, yang 99% di antaranya berskala mikro.

Tantangan besar menghadang usaha mikro, yaitu keterbatasan dalam menciptakan lapangan kerja yang layak.

Menteri Maman Abdurrahman mengidentifikasi beberapa kendala lain, termasuk minimnya standar sertifikasi teknologi informasi, lemahnya kemitraan dalam rantai pasok industri, dan ekosistem wirausaha yang belum berkembang.

Untuk mengatasi ini, pemerintah berupaya meningkatkan rasio kewirausahaan nasional, dengan target 3,14% pada 2025 dan 3,6% pada 2029.

Kementerian UMKM merancang sepuluh program prioritas untuk memperkuat ekosistem wirausaha, membuka peluang bagi UICI untuk berperan aktif.

Program tersebut meliputi Sapa UMKM, Kartu Usaha, UMKM Holding, penghapusan piutang UMKM, peningkatan kualitas KUR, keterlibatan UMKM dalam makan bergizi gratis, Business Matching, perluasan akses pembiayaan dan investasi, Entrepreneur HUB, layanan pendampingan dan konsultasi terintegrasi, dan transformasi usaha.

Menteri Maman Abdurrahman menekankan peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan dalam digitalisasi UMKM.

Kementerian UMKM merancang sepuluh program prioritas untuk memperkuat ekosistem wirausaha, membuka peluang bagi UICI untuk berperan aktif.

Program tersebut meliputi Sapa UMKM, Kartu Usaha, UMKM Holding, penghapusan piutang UMKM, peningkatan kualitas KUR, keterlibatan UMKM dalam makan bergizi gratis, Business Matching, perluasan akses pembiayaan dan investasi, Entrepreneur HUB, layanan pendampingan dan konsultasi terintegrasi, dan transformasi usaha.

Menteri Maman Abdurrahman menekankan peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan dalam digitalisasi UMKM.

Terakhir, mahasiswa juga dapat menjadi konsultan bisnis digital. Mereka bisa membantu dalam analisis model bisnis digital, edukasi keuangan digital dan fintech, serta strategi adaptasi teknologi bagi pelaku UMKM.

Sebagai kampus berbasis digital, UICI dinilai memiliki peluang besar untuk berperan dalam penguatan ekosistem UMKM berbasis digital.

“Kami melihat UICI sebagai kampus digital yang memiliki kompetensi dan sumber daya untuk berkontribusi dalam transformasi digital UMKM. Ke depan, kami harap semakin banyak mahasiswa dan akademisi UICI yang bisa berkolaborasi dalam berbagai program ini,” tutup Maman.

Sebelumnya, peran UICI sebagai kampus digital Indonesia juga diperkuat melalui penandatanganan MoU dengan Kementerian UMKM pada Selasa (11/03/2025). ***

Berita Lainnya

Terkini