Gubernur Bali I Wayan Koster menyerahkan penghargaan kepada 11 seniman sebagai pengabdi seni |
Denpasar – Sebanyak 11 orang seniman di Bali dinobatkan sebagai pengabdi seni dengan memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 10 juta perorang.
Penobatan mereka serangkaian pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI Tahun 2019 yang langsung disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan Ny. Putri Suastini Koster.
Simak: Status FB Ini Bikin Tersinggung Seniman Jembrana, Kok Bisa?
Penyerahkan penghargaan bagi pengabdi seni berbagai bidang di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis (4/7/2019) petang.
Mereka adalah seniman sastra dari Badung Dewa Putu Gingsir, seniman ukir telor dari Bangli I Nyoman Sukanta, seniman tari dan tabuh dari Kabupaten Buleleng Anak Agung Gede Ngurah Agung Pemayun.
Berikutnya I Nyoman Suarsa (Seniman Tari dari Kota Denpasar), I Wayan Sugita (Seniman Drama Gong dari Kabupaten Gianyar), I Komang Arsana (Seniman Sastra Daerah dari Kabupaten Jembrana), Ida Ayu Karang Adnyani Dewi (Seniman Tari dari Kabupaten Karangsem) dan Ida Bagus Ketut Wedana (Seniman Sastra dari Kabupaten Klungkung).
Simak: Maestro “Garuda” Made Ada, Angkat Karya Ukir Bali Hingga Mendunia
Tiga nama terakhir berturut-turut adalah I Ketut Suada Seniman Tari dariTabanan), Wayan Gulendra (Seniman Lukis ISI Denpasar) serta I Wayan Senen (Seniman Karawitan dari Yogyakarta).
Mereka memperoleh piagam penghargaan dan bantuan masing-masing sebesar Rp 10 juta. Gubernur Koster mengatakan, pemberian penghargaan bagi pengabdi seni merupakan bagian dari upaya pemajuan kebudayaan.
“Hadiah berupa uang tunai Rp 10 juta masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jasa para pengabdi seni,” tutur Koster. Untuk itu, Koster meminta agr jangan dilihat dari jumlahnya, namun ini merupakan wujud komitmen dan kepedulian pemerintah terhadap para pengabdi seni.
Koster langsung memerintahkan Kadis Kebudayaan Provinsi Bali segera menyiapkan regulasi agar para pengabdi seni yang memperoleh penghargaan bisa memperoleh layanan kesehatan sesuai kebutuhan mereka.
“Diluar hadiah yang diterima, kesehatan mereka harus diurus. Demikian pula pendidikan cucu-cucu mereka,” tambahnya.
Dia jugamengutarakan rasa bangga terhadap dedikasi yang ditunjukkan para pengabdi seni. Ia berharap, para pengabdi seni bisa menginspirasi kalangan generasi muda agar mewarisi semangat mereka dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya.
Pemajuan budaya menjadi salah satu program prioritas dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Keseriusan Koster dalam penguatan budaya.
Hal itu, sebagaimana telah ditunjukkan dengan keluarnya Pergub 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali dan Pergub 80 Tahun 2018 tentang Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
Pihaknya tengah merancang sebuah regulasi untuk pemajuan kebudayaan yang lebih komprehensif hingga ke akar-akarnya. Dalam kesempatan sama,Cok Ace mengingatkan agar masyarakat Bali jangan sampai meninggalkan seni dan budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana dalam laporannya menyampaikan, pemberian penghargaan ini merupakan wujud apresiasi terhadap para seniman yang berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan seni.
Esensi dari pemberian penghargaan pengabdi seni tahun 2019 bukan semata-mata nilai materi yang diterima namun penghormatan dan pengakuan terhadap jasa-jasa seniman agar bisa diketahui dan menjadi contoh bagi generasi muda.
Segala jasa serta pengorbanan para seniman tersebut dapat diteladani oleh generasi muda demi keberlanjutan seni dan budaya Bali. (riz)