![]() |
Ilustrasi |
KabarNusa.com, Tabanan – Setelah mengalami depresi dua tahun terakhir akhirnya Ni Luh Gede Emi Parnasih (20) warga Desa Mundeh kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Bali memilih mengakhiri hidup gantung diri.
Aksi nekat wanita muda itu, dilakukan di atas pohon kakau tak jauh dari rumahnya pada Minggu (6/4/2014) siang.
Korban pertama kali ditemukan tergantung dengan seutas tali oleh ayahnya sendiri I Nyoman Muliastra (46). Awalnya, saksi sekira pukul 12.45 Wita, mencari anaknya ke rumah mertuanya namun tidak ketemu.
Saksi lanjut mencari ke sekitar rumah dan pukul 13.00 wita, kaget melihat putri tercintanya itu sudah menggantung secara tragsis di atas pohon kakao.
LOkasi korban bunuh diri berjarak sekira 30 meter sebelah barat rumahnya.
Peristiwa itu segera diberitahukan ke kerabat dan warga lainnya yang kemudian beramai-ramai menurunkan korban dari atas pohon.
“Dari hasil visum luar petugas Puskesmas Pembantu Desa mundeh bernama I Putu Suardana, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,: jelas Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono kepada wartawan.
Disinggung soal motif korban mengakhiri hidup secara tragis itu, Kapolres Dekananto mengatakan, dari hasil olah kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi, diperkirakan korban murni bunuh diri.
Pihak keluarga juga dapat menerima kematian korban sebagi musibah serta menolak untuk dilakukan autopsi.
Adapun modus korban mengakhiri hidup, dengan cara mnggntung dirinya menggunakan tali plastik warna biru berukuran sekira 1 meter yang tergntung pada pohon kakao.
Pihak keluarga juga dapat menerima kematian korban sebagi musibah serta menolak untuk dilakukan autopsi.
Dair keterangan pihak keluarga, korban sejak 2 tahun terkhir seperti orang yang linglung atau bingung.
Hal itulah yang diduga menjadi motif korban mengakhiri hidupnya secara mengenaskan itu. (gus)