375 Rumah Warga Bone Bolango Diterjang Banjir Bandang

Banjir Bandang menerjang ratusan rumah warga Bone Bolango Gorontalo akibat tingginya curah hujan dan meluapnya sungai di wilayah tersebut.

5 Oktober 2022, 11:34 WIB

Jakarta – 375 rumah warga Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo diterjang banjir bandang pada pukul 16.00 Minggu (2/10/2022).

Peningkatan debit air Sungai Bolango dan Sungai Dulamayo yang meluap akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan bencana banjir bandang di wilayah itu.

Data diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, tercatat tujuh desa yang terendam banjir bandang, meliputi Desa Tupa, Desa Longalo, Desa Boidu, Desa Bandungan, Desa Suka Damai, Desa Kopi, dan Desa Tuloa.

Dilaporkan pula oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango ada 25 KK mengungsi.

BPBD setempat telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan untuk pemenuhan kebutuhan warga terdampak serta melakukan asesmen.

BPBD bersama instansi terkait dan masyarakat setempat melakukan gotong royong membersihkan rumah warga dan jalan dari material lumpur akibat banjir bandang.

Dilaporkan pula masih terdapat kebutuhan mendesak seperti makanan siap saji untuk warga terdampak, obat-obatan serta tim medis. Kondisi terkini banjir telah surut dan cuaca terpantau berawan di lokasi kejadian.

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuara per tanggal 5 sampai 6 Oktober 2022 untuk Kabupaten Bone Bolango didominasi cuaca kabut dan hujan ringan.

Kajian InaRisk menunjukan Kabupaten Bone Bolango memiliki potensi bahaya bencana banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 14 kecamatan.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh faktor cuaca.

Agar terus memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan mengakses informasi terkait potensi maupun ancaman bencana yang ada di wilayah tempat tinggal melalui inaRisk.

“Masyarakat dan pemerintah daerah setempat dapat menerapkan langkah kesiapsiagaan dan pencegahan dengan melakukan susur sungai secara berkala bersama tenaga profesional, ” ujarnya dalam keterangan tertulis Rabu (5/10/2022).

Selain itu membuat tempat penampungan air sementara atau tanggul penahan air untuk mencegah aliran air masuk ke pemukiman warga serta membuat rencana evakuasi khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai. ***

Berita Lainnya

Terkini