Tabanan – Kompetisi bela diri dengan misi sosial, Fight for a Cure, kembali bergulir di Pulau Dewata. Sebanyak 40 petarung tangguh dari lebih dari 30 pusat kebugaran (gym) di Bali akan unjuk kebolehan dalam pertarungan amal yang tahun ini diselenggarakan di Block42, Nuanu Creative City, pada 11 Oktober 2025 mulai pukul 16.00 WITA.
Ajang tahunan yang telah menjadi penggerak riset kanker sejak 2022 ini digagas oleh Kai Suteja, seorang pemuda Bali yang juga penyintas kanker.
Kompetisi ini membuktikan semangat kompetisi dalam olahraga bela diri dapat disalurkan menjadi kekuatan positif dengan dampak sosial yang signifikan.
“Fight for a Cure adalah inisiatif luar biasa yang dipimpin oleh Kai. Kami percaya bahwa hiburan dan tujuan sosial bisa saling menguatkan,” ujar Lev Kroll, CEO Nuanu Creative City.
“Akan selalu ada ruang untuk berkolaborasi, dan ini bukan hanya sekadar kemitraan antar perusahaan,” imbuh Ida Ayu Astari Prada, Brand & Communications Director Nuanu Creative City.
Melalui Nuanu Social Fund (NSF), pihaknya siap mendukung inisiatif yang membawa dampak nyata, sekaligus membuka kesempatan bagi siapa pun, baik dari Bali maupun luar Bali, untuk berkontribusi dan menciptakan perubahan positif.
Setiap orang berhak mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk perawatan kanker. Fight for a Cure membantu mewujudkan hal itu melalui dukungan luar biasa dari komunitas Bali, dan kami sungguh berterima kasih bisa menjadi bagian dari perjalanan ini.”
Sejak didirikan oleh Germ Cell, inisiatif ini telah berhasil menggalang dana lebih dari Rp1,1 miliar untuk riset kanker global.
Nuanu Creative City turut memperkuat misi ini melalui Nuanu Social Fund (NSF) dengan menyumbangkan Rp45.000.000 untuk mendukung riset.
“Kami sangat berterima kasih kepada Nuanu yang telah menjadi tuan rumah bagi acara penuh makna ini. Bersama komunitas Bali, kita membuktikan bahwa pertarungan bukan hanya soal kompetisi, tapi tentang berdiri untuk tujuan yang lebih besar,” kata Kai Suteja, Founder Germ Cell, yang telah dua kali melawan kanker.
Publik diundang untuk menyaksikan langsung adrenalin dan semangat persatuan dari komunitas bela diri Bali dalam acara yang terbuka untuk umum ini, di mana setiap pukulan dan tendangan memiliki arti mulia: menyelamatkan nyawa. ***