Kabarnusa.com –
Bali menghadapi persoalan serius menyangkut pengangguran yang
diperkirakan mencapai 50 ribu orang baik lulusan SMA hingga
Perguruan Tinggi (PT) di mana mereka membutuhkan lapangan
pekerjaan.
Masalah ketersediaan lapangan kerja, perlu mendapat
perhatian serius semua pihak. Sebab, jika masalah ini, tidak terpecahkan
dengan baik, bisa memicu persoalan sosial di masyarakat.
Ketua
Yayasan Bumi Bali Bagus Komang Gde Subudi menyebutkan, puluhan ribu
pengangguran maupun calon pengangguran yakni mereka yang akan lulus
sekolah, harus mendapatkan solusi tepat.
“Mereka ini baik
pengangguran intelektual (lulusan PT) maupun lulusan SMA, benar-benar
membutuhkan pekerjaan,” katanya dihubungi Senin (14/3/2016).
Subudi
menyampaikan, banyak aspirasi dan harapan disampaikan masyarakat saat
dirinya melakukan tatap muka di Desa Sumber Sari Kecamatan Melaya
Kabupaten Jembrana pada Minggu 13 Maret 2016..
“Mereka ini
pemikiran sederhana, bagaimana mendapatkan pekerjaan, tidak mungkin
menggantungkan atau menitipkan masa depan ke orang lain,” katanya.
Mereka juga menanyakan, perihal rencana revitalisasi di Teluk Benoa yang masih menui kontroversi.
Tentu
saja, pihaknya sebagai stakeholder yang ada di semua kabupaten dan kota
di Bali, memberikan penjelasan secara obyektif, apa saja yang mereka
tidak ketahui terhadap rencana revitalisasi yang digawangi PT Tirta
Wahana Bali Internasional PT (TWBI).
Dikatakan Subudi, rencana
pemanfaatan Teluk Benoa, adalah satu satunya solusi untuk menjawab
kebutuhan masyarakat akan lapangan pekerjaan di Pulau Dewata. Reklamasi
tetap mengedepankan aspek lingkungan dan kearifan lokal di Bali.
Sejatinya,
masyarakat tidak mau terjebak dan terus berkutat pada sikap pro dan
tolak reklamasi. Yang mereka butuhkan, solusi nyata, atas ancaman
pengangguran yang ada di depan mata.
“Intinya mereka, sudah
menyiapkan diri sebagai tenaga kerja dari sisi sumber daya manusia
(SDM), dan siap menyambut dan menyukseskan revitalisasi Teluk Benoa,”
tutur Subudi.
Hal sama, disampaikan saat tatap muka Bali Bumi
Bagus dengan masyakat di Denpasar beberapa hari sebelumnya. Hari ini,
kegiatan serupa dilaksanakan di Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem.
“Masyarakat
bawah ini, menyuarakan kepentingannya secara murni, tanpa bisa ditekan
siapapun. Bagi mereka, riil membutuhkan pekerjaan, masa depan mereka
harus ditentukan sendiri, tidak mungkin diwakilkan orang lain,”
sambungnya. (rhm)