600 Seniman Dunia Berkolaborasi di GWK

25 November 2013, 11:14 WIB

Kabarnusa.com, Denpasar – 600 seniman dari negara-negara mewakili lima benua berkolaborasi dalam pementasan bertema  Swarming Intelligence Carnival” di Garuda Wisnu Kencana GWK Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.

Pementasan kolosal saat gala dinner yang bertempat Minggu 24 November 2013 malam guna menyambut pembukaan Forum Budaya Dunia (WCF), yang berlangsung dari 24 hingga 27 November 2013 di Nusa Dua.

Lantunan suara jebolan Indonesian Idol Joy Tobing menyanyikan “Bersama Kita Bangkit (Together We Rise)”  karya Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, ratusan seniman ini tampil memukau hadirin.

Pegelaran kesenian cukup apik dan spektakuler dari berbagai latar bangsa mampu memukau SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono dan tamu undangan lainya.

Semua aksi disajikan dalam suatu penampilan tunggal yang memungkinkan munculnya sebuah bentuk seni baru.

Bentuk baru itu juga dikenal sebagai dinamika swarming intelligence, di mana banyak perbedaan disatukan ke dalam kelompok besar.

Hadir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Wakil Menteri Pendidikan Kebudayaan Windhu Nuryanti; maupun kepala-kepala negara, peraih nobel, para menteri kebudayaan, ahli-ahli ternama, para pembuat kebijakan senior.

Juga, LSM, praktisi kebudayaan dan para pemegang kepentingan lainnya – semuanya berada di Bali untuk menghadiri WCF.

Dalam kesempatan itu, Nuh menceritakan pada tahun 2005,  Presiden Yudhoyono pertama kali mencetuskan ide tentang pentingnya budaya dalam pembangunan yang berkelanjutan.

“Ini berarti kita harus melihat budaya sebagai elemen penting. Kita tidak akan punya masa depan tanpa adanya budaya,” tuturnya.

Dia mengingatkan, bahaya konflik budaya dan dominasi. “Kita membutuhkan konvergensi budaya, dan kita tidak akan mencapai titik konvergensi tanpa mengadakan dialog. Ini merupakan fondasi yang memuluskan jalan bagi ide-ide untuk mengorganisir WCF.”

Mengambil tema “Kekuatan Budaya dalam Pembangunan Berkelanjutan”, WCF tidak hanya merupakan acara budaya internasional pertama yang telah menarik perhatian banyak negara di seluruh dunia.

“Forum ini juga menekankan konvergensi kebudayaan sebagai sarana penting pembangunan yang berkelanjutan,” kata Nuh menegaskan. (rma)

Berita Lainnya

Terkini