![]() |
Even dimulai 23 Agustus hingga 16 Oktober 2020, melibatkan masyarakat khususnya anak muda berpartisipasi dalam berbagai tantangan aksi sosial melalui aplikasi Campaign #ForChange/ist. |
Jakarta – Sebuah inisiatif untuk meningkatkan dampak sosial komunitas di tengah masa tatanan baru digelar Campaign.com melalui Yayasan Dunia Lebih Baik dalam aksi sosial yang mempertemukan sekira 40 komunitas dan 20 ribu anak muda se-nusantara.
Aksi bertajuk A Better World Prize Festival, mempertemukan 40 komunitas akar rumput yang merupakan representatif empat isu sosial meliputi pendidikan, kesehatan, kesetaraan, dan lingkungan untuk mendapatkan pelatihan dan membuat program edukasi bagi masyarakat.
Even dimulai 23 Agustus hingga 16 Oktober 2020, melibatkan masyarakat khususnya anak
muda berpartisipasi dalam berbagai tantangan aksi sosial melalui aplikasi Campaign #ForChange.
Memasuki masa tatanan baru di tengah pandemi COVID-19, beberapa isu sosial mulai
kehilangan perhatian masyarakat Indonesia. Misalnya, kampanye untuk lebih memperhatikan kesehatan mental, serta usaha pengentasan masalah kekerasan dalam rumah tangga.
Diharapkan, melalui ajang A Better World Prize Festival ini, bisa mengembalikan semangat
anak muda memperjuangkan isu-isu tersebut.
Festival ini disambut dengan antusiasme dari 288 komunitas sosial dari seluruh Indonesia yang mendaftarkan diri. Terdapat 40 komunitas terpilih yang akan menjalankan 40 program edukasi sosial sesuai fokus masing -masing.
Campaign.com bersama 40 komunitas terpilih mengajak anak muda Indonesia menjadi #Changemakers, yakni ambil bagian untuk mendukung aksi sosial dengan menyelesaikan tantangan dalam aplikasi Campaign #ForChange.
Konsep social tracker dalam aplikasi ini juga memungkinkan pengguna memantau seberapa besar mereka telah membantu menciptakan keadaaan dunia yang lebih baik.
Setiap berhasil menyelesaikan satu tantangan, #Changemakers tidak hanya mendukung aksi sosial mengenai isu terkait, tetapi juga setara dengan memberikan donasi sebesar Rp 10.000,- kepada komunitas yang bersangkutan.
Kini, anak muda dapat secara langsung berkontribusi untuk perubahan sosial ke arah yang lebih baik dengan cara yang mudah dan menyenangkan.
Mengacu dari empat isu sosial utama, 40 program edukasi yang diluncurkan memiliki
pendekatan dan bentuk aksi yang beragam.
Terdapat juga gagasan mendaur ulang ampas kopi menjadi produk komersial, sehingga komoditas ini memiliki manfaat lebih dan dapat membantu kelompok rentan ekonomi.
Isu mengenai kesehatan mental juga tak luput diusung oleh komunitas dalam festival ini. Salah satunya dalam program untuk meningkatkan kesadaran remaja agar peduli dengan kesehatan mental sejak dini.
William Gondokusumo selaku Chief Executive Officer (CEO) Campaign.com memaparkan,
pihaknya berusaha menciptakan kolaborasi antara 40 komunitas sosial dengan anak muda sebagai #Changemakers untuk memberikan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan sosial sesuai dengan fokus isu masing-masing.
“Inisiatif ini merupakan usaha kami mendukung komunitas dengan mengembangkan
kapasitas mereka melalui berbagai pelatihan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/9/2020).
Selain itu, memberikan fasili tas seperti platform webinar yang dapat mengakomodir hingga 100 orang, serta publikasi di media sosial Campaign.com.
Mereka juga berkesempatan mendapatkan dana apresiasi sebesar Rp 50.000.000.
“Kami berharap komunitas ini dapat menjadi agen perubahan untuk Indonesia yang lebih inklusif dalam usaha mengentaskan beragam masalah sosial yang tidak kalah pentingnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, tim Campaign.com telah mengamati kegiatan komunitas secara terpisah di saat
pandemi COVID -19 terjadi.
Setelah melakukan survey kepada 72 komunitas sosial dari 15 provinsi di Indonesia, 90,28% dari mereka merasakan kendala selama masa pandemi dan 94,44% mengharapkan adanya dukungan.
Tiga aspek dukungan yang paling diharapkan yakni pelatihan (61,11%), pendanaan (59,72%), dan pendampingan int ensif (55,56%).
Melalui festival ini, Campaign.com berusaha mendukung komunitas yang konsisten menciptakan
dampak sosial dan berusaha mendapatkan dukungan lebih banyak lagi.
Hal ini juga merupakan upaya untuk menciptakan ekosistem yang secara kolektif dapat membuat keadaan dunia menjadi lebih baik. Rangkaian kegiatan pun dilakukan secara daring untuk dapat menjangkau lebih banyak komunitas sosial di Indonesia dan sebagai langkah beradaptasi di tengah tatanan baru. (rhm)