Kabarnusa.com – Belakangan ini abrasi di pesisir Pantai Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, semakin parah. Abrasi ini salah satunya diduga lantaran reklamasi yang dilakukan oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan beberapa waktu lalu.
Bahkan reklamasi yang baru selesai dilakukan PPN, di mana material hasil pengerukan kolam labuh digunakan untuk mengurug laut di belakang beberapa pabrik di Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana juga memperparah kondisi pesisir di wilayah tersebut.
Dari pengamatan di pesisir pantai Banjar Ketapang, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (11/3/2015) siang, abrasi menenggelamkan sedikitnya satu kilometer daratan.
“Lima tahun lalu, laut sangat jauh dari pemukiman penduduk. Tapi tiap tahunnya daratan terus terkikis dan sekarang tinggal semeter dari pemukiman pemduduk,” ujar beberapa warga setempat.
Menurut warga, sejak adanya dermaga Pengambengan dan reklamasi, abrasi setiap tahunnya kian parah. Apalagi jika air pasang ombak sangat besar dan tinggi.
Bahkan bangunan kantor TNI AL yang cukup besar dan luas kini hanya tinggal puing-puingnya saja.
Dari informasi ada 18 warga yang menjadi korban abrasi dan sudah pindah. Namun puluhan warga yang masih bertahan di wilayah pesisir, rumahnya terancam amblas.
“Kami binggung harus pindah kemana karena kami tidak punya tempat lain. Ya terpaksa kami masih bertahan di sini,” ujar
Anisa (50), warga setempat bersama beberapa warga lainnya.
Dia mengatakan, seorang warga meng kalau rumah adiknya hancur karena abrasi. Adiknya, sekarang sudah pindah dan membangun gubuk di tempat yang lebih aman.
Sementara Sriani (60) seorang janda tua yang rumahnya tergerus abrasi mengaku masih bertahan di rumahnya itu karena tidak memiliki tempat tinggal lagi.
Untuk melindungi rumah dari bahaya abrasi dan terjangan gelombang pasang, warga terpaksa menanam beberapa pagar dari pohon.(dar)