Bogor – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi memberi wejangan ke para kader yunior di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) agar tidak tenggelam di telan peradaban zaman.
“Ada dua hal yang harus dikuasai oleh kader HMI”, kata Viva Yoga di hadapan peserta Training Raya, Latihan Kader II/Latihan Khusus Kohati, Bogor, Jawa Barat 28 Desember 2024.
Pertama, harus menguasai ilmu yang bersifat fakultatif. Bila kuliah di fakultas ekonomi, ia harus mengerti ilmu ekonomi. Demikian pula bagi yang kuliah di fakultas hukum, kedokteran, dan fakultas lainnya.
Menguasai ilmu fakultatif penting, karena basis ilmu kuliah yang ditekuni akan menjadi dasar koefisien ekonomi pada kehidupan.
Putra Lamongan yang tiga periode menjadi Presidum Majelis Nasional KAHMI, 2010-2013, 2013-2017, dan 2017-2022, itu menuturkan, jika tidak mempunyai skill, ketrampilan, dan ilmu yang bersifat khusus, maka hidup akan termarginalkan dalam dunia industri, ekonomi, dan pekerjaan.
“Kita akan tertelan oleh peradaban,” kata politikus PAN ini menegaskan.
Wejangan kedua, kader HMI harus menguasai ilmu-ilmu yang bersifat holistik komprehensif.
Mahasiswa yang kuliah di fakultas ekonomi, hukum, kedokteran, dan lainnya, mereka juga harus belajar ilmu agama, politik, budaya, filsafat, seni, ideologi, dan ilmu-ilmu kemasyarakatan lainnya.
“Ini penting karena Kita dididik bukan sebagai robot”, tegasnya. “Kita dididik untuk menjadi pemimpin bangsa,” sambung Sekjen KAHMI 2005-2010 itu.
Mantan anggota Komisi IV DPR itu, menegaskan, kader HMI dilatih menjadi pemimpin yang memiliki watak, berintegritas, berkarakter yang berbeda dengan mahasiswa yang bukan aktivis HMI.
Guna menciptakan pemimpin seperti di atas, Mantan Ketua Umum HMI Cabang Denpasar itu berharap tradisi intelektual di HMI harus terus dihidupkan karena kekuatan organisasi yang berdiri pada 5 Februari 1947 itu pada hal ini.
“Kekuatan Kita pada apa yang kamu baca, pikiran, dan gagasanmu,” tutur Viva Yoga yang alumni Pascasarjana UI. ***