Kabarnusa.com – Hasil pemeriksaan psikologi yang dilakukan terhadap Margriet Christina Megawe terdakwa pembunuhan anak angkatnya Engeline Megawe (8) diketahui jika terdakwa memiliki kepribadian yang cenderung psikopatis dengan sifat pemarah, paranoid, over agresif, dan sadis.
Kesimpulan itu disampaikan ahli psikologi bidang forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Lely Setyawati saat memberi kesaksian di Pengadilan Negeri Denpasar dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Engeline yang digelar Kamis (7/1/2016).
Didepan Ketua Majelis Hakim Edward Harris Sinaga, saksi Lely sempat membacakan hasil pemeriksaan psikologi Margriet.
Dalam BAP disebutkan Margriet, sebagai perempuan yang berpikir agak kacau, tidak sistematis, tetapi masih cukup realistis.
Saksi menilai terdakwa memiliki persepsi yang cukup baik, tidak dapat halusinasi maupun ilusi, memiliki intelijen yang baik, tidak ada gangguan memori, tapi agresif dan penuh kemarahan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat kecenderungan psikopatis dengan sifat pemarah, paranoid, over agresif, dan sadis.
“Coba ibu terangkan kesimpulan ini,” kata hakim yang langsung dijawab saksi.
Dari hasil pemeriksaan psikiatrik psikologis saat itu, kata Lely, emosional tidak terasa kesedihannya.
“Justru banyak sekali dengan kalimat-kalimat penuh dengan canda tawa,” ucap Lely.
Selain itu, hakim juga membacakan hasil pemeriksaan psikologi sesuai BAP bahwa dari pemeriksaan psikologis disimpulkan, sosok Margriet adalah wanita dengan kepribadian campuran.
Terdakwa tidak dapat melakukan pengasuhan dengan baik, cenderung menelantarkan Engeline dan melakukan tindakan terstruktur yang diyakininya benar.
“Coba saksi ahli terangkan,” pinta hakim kembali.
“Saya amati waktu itu adalah berkepribadian campuran antara kepribadian ambang dan dis-sosial. Yang dilakukan ibu terkait pengasuhan anak dengan cara disiplin adalah benar tapi dampaknya kepada anak,” tandas Lely. (kto)