KabarNusa.com – Menjelang pelantikan sebagai presiden terpilih
Joko Widodo yang yang saat ini menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta
telah menyerahkan semua urusan strategis Ibu Kota pada wakilnya, Basuki
Purnama.
Kini, Jokowi tinggal berurusan dengan hal adminstrasi seperti tanda tangan.
Diapun mulai mengurangi perannya dalam urusan membenahi Jakarta untuk lebih fokus pada transisi pemerintahan Indonesia.
“Sejak
tanggal 20 kemarin, saya sudah sampaikan ke Pak Ahok saya tidak akan
banyak melibatkan diri pada hal-hal strategis yang ada di Jakarta,” kata
Jokowi di Balai Selasa 23 September 2014..
Meski begitu, dia tetap akan tandatangan sebagai legalisasi, hanya saja untuk yang strategis itu diserahkan ke Ahok.
Dalam
pelbagai kesempatanm Jokowi, menegaskan dirinya tidak memiliki pesan
khusus bagi Ahok karena koordinasi keduanya selama ini sudah terjalin
bagus.
“Titip apa? Pak Ahok sudah tahu semua, tiap hari ketemu.
Tidak ada titipan, tiap hari ketemu, sudah ngerti, problemnya sudah
tahu, tinggal penyelesaian waktu,” kata dia dilansir Antara.
Terkait
dengan surat pengunduran dirinya, Jokowi menilai Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah DKI Jakarta lamban dalam memproses surat tersebut.
“Tanyakan ke belakang (DPRD), suratnya sudah ada di DPRD sejak dua minggu lalu,” tukas mantan Wali Kota Solo itu.
Jika dia semakin cepet diproses akan semakin bagus karena bisa semakin konsentrasi ke kabinet.
“Tapi kalau belum, masa harus di rumah terus? nanti ada yang ngomong,” selorohnya. (nar)