Ajang Seni Budaya, Festival Buleleng Menjadi Kalender Even Kemenpar

3 Agustus 2018, 07:00 WIB

BULELENG– Buleleng Festival (Bulfest) VI tahun 2018 resmi dibuka dan kian mengukuhkannya sebagai satu kalender event Kementerian Pariwisata RI .

Bulfest 2018 digelar 2-6 Agustus 2018 memampilkan puluhan seniman baik lokal maupun nasional. Bulfest dibuka langsung oleh Staf Ahli Bidang Multikultural, Kementrian Pariwisata (Kemenpar) RI, Esti Reko Astuti dan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di Tugu Singa Ambara Raja, Kabupaten Buleleng Kamis 2 Agustus 2018.

Pada pembukaan, hadir Gubernur Bali terpilih, I Wayan Koster, Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna, Ketua DRD Buleleng, I Gede Supriatna, Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Bali.

Bupati Agus menjelaskan, Bulfest sudah menjadi festival yang diperhitungkan di tingkat nasional.

“Bulfest merupakan ajang seni, budaya dan kuliner. Tahun lalu kami menjadi festival terfavorit ketiga nasional.Tahun ini kami telah memasuki tahun keenam, dan kami sudah diperhitungkan sebagai festival tingkat nasional terbaik,” tuturnya.

Terbukti Bulfest tahun ini masuk sebagai salah satu agenda di calendar of event Kemenpar. Dari seluruh daerah hanya ada 110 kegiatan pariwisata yang terpilih sebagai calendar of event 2018.

“Dua tahun ini menandakan bahwa kita berhasil untuk mengembangkan potensi kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Buleleng” tutur Agus.

Tema The Spirit of Pluralism atau semangat keberagaman diusung dalam ajang ini. Selain pertunjukan seni tradisional dan modern, Bulfest juga diramaikan dengan 64 stand kuliner.

Khusus bulfest tahun ini, pembukaannya akan dimeriahkan oleh parade kesenian antar etnis yang ada di Kabupaten Buleleng.

Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna mengatakan bahwa malam puncak Bulfest akan dimeriahkan oleh D’masiv.

Bulfest dibagi menjadi 3 lokasi, Zona A di depan Patung Singa Ambaraja, Zona B di Gedung Sasana Budaya, dan Zona C di wantilan Pura Desa Pakraman Buleleng.

Selain itu Jalan Veteran digunakan disulap menjadi zona kuliner, kantor bupati menjadi pameran industri dan UKM, serta rumah dinas untuk pameran hasil pertanian. Pada Bulfest ke-6 ini juga akan dimeriahkan oleh musisi ibukota, seperti Group Band D’masiv, dan Superman Is Dead (SID).

Selain penampilan kedua band tersebut, akan tampil lebih dari 50 kelompok seni dan budaya. Puluhan kelompok tersebut menyajikan pentas musik, pertunjukkan tari tradisional diiringi gamelan khas Bali.

Staf Ahli Bidang Multikultural Kementrian Pariwisata RI, Esti Reko Astuti mengapresisasi keberhasilan Bulfest tahun ini.

“Saya sangat mengapresiasi Bulfest karena berhasil menjadi salah satu agenda calendar of event Kemenpar,” katanya.

Dari 110 agenda, 8 diantaranya ada di Bali dan salah satunya adalah Bulfest. Menjadi agenda calendar of event merupakan hal sulit karena dikurasi oleh para praktisi yang berpengalaman.

“Dari 14 agenda pariwisata yang ada di Buleleng, Lovina Festival merupakan yang paling berpotensi mendampingi Bulfest untuk masuk dalam calendar of event 2019” ujar Reko Astuti. (des)

Berita Lainnya

Terkini