Akademisi IAIN Gorontalo Minta Elit Bangun Solidaritas Bantu Korban Bencana Sumatera

7 Desember 2025, 11:30 WIB

Gorontalo – Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Gorontalo, Sahmin Madina, mengingatkan para elit agar lebih mengedepankan solidaritas dalam membantu korban bencana alam di sejumlah wilayah Sumatera. Ia menilai, saat ini bukan waktu yang tepat untuk saling menyalahkan apalagi menghujat di ruang publik.

“Di tengah situasi bencana, yang paling dibutuhkan masyarakat adalah kehadiran nyata dan solidaritas semua pihak, bukan saling menyalahkan di ruang publik,” kata Sahmin, Minggu (7/12/2025).

Menurutnya, bencana alam semestinya menjadi momentum persatuan bangsa. Ia menegaskan, polemik antar-elit justru bisa melemahkan semangat gotong royong dan memperlambat penanganan korban di lapangan.

“Kalau elitnya rukun, rakyat akan kuat. Tapi kalau elit justru saling serang, yang paling terdampak adalah masyarakat korban bencana karena ujung-ujungnya waktu habis hanya untuk saling menyalahkan tanpa langkah yang konkret,” ujarnya.

Sahmin juga menyinggung pentingnya keberlanjutan lingkungan hidup dalam konteks bencana yang terus berulang. Ia menilai, kerusakan ekosistem, deforestasi, hingga lemahnya pengawasan tata ruang memperparah dampak bencana di berbagai daerah, termasuk di Sumatera.

“Indonesia bukan hanya butuh bantuan sekarang, tapi juga komitmen bersama menjaga lingkungan hidup untuk generasi mendatang. Kalau lingkungan terus rusak, bencana akan terus berulang, sudah saatnya komitmen ini dibangun dengan konstitusi yang pro lingkungan dan penegakkan hukum bagi para pelanggarnya,” tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh elemen bangsa, yakni pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil untuk bersatu membantu pemulihan korban bencana sekaligus memperkuat mitigasi di masa depan.

“Mari kita bersatu padu bantu sodara kita para korban bencana alam Sumatera dan sekitarnya, jaga alam lingkungan kita untuk generasi mendatang jangan hanya pikirkan kepentingan sesaat”, pungkasnya.***

Berita Lainnya

Terkini