Denpasar – Praktek buruk pembuangan limbah makanan berdampak pada lingkungan berupa emisi gas rumah kaca, lindi, dan bau sehingga berkontribusi terhadap pemanasan global.
Hal tersebut terungkap dalam webinar dengan topik “Berkah Food Waste dan Upaya Mendukung Ekowisata” yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa pada Sabtu (22/1/2022).
Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, Dr. I Nengah Muliarta, mengungkapkan, tumpukan limbah makanan akan menghasilkan gas metana yang memiliki potensi pemanasan global 25 kali lebih besar daripada karbon dioksida dalam 100 tahun.
Unwar Siap Bantu Kajian Akademis Pengembangan TOSS di Klungkung
Nengah Muliarta juga terlibat dalam analisis hasil penelitian food waste yang dilakukan PPLH Bali.
Upaya mengurangi limbah makanan, sambil mempertahankan tingkat produksi dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan global.
“Artinya langkah mengurangi limbah makanan di satu wilayah dapat menyebabkan ketersediaan makanan yang lebih banyak di tempat lain,” sambungnya.
Wagub Cok Ace: Pariwisata Bali Masih Relevan untuk Pertumbuhan Ekonomi