Akses Jalan Tertutup Material Sungai, Warga Galih Ingin Dibangun Jembatan

1 Februari 2020, 23:32 WIB

Amlapura – Warga Galih, Jungutan, Bebandem Kabupaten Karangasem termasuk salah satu desa yang terisolir lantaran jalan satu satunya keluar dan masuk ke desa melalui sungai.

Sementara kondisi jalan tersebut sekarang ini sudah tertutup atau tertimbun material tepat di sungai Galih.

Warga berharap bisa dibagun jembatan di tukad tersebut. Namun untuk membuat jembatan bentangan sungai juga cukup lebar sekitar 100 meter dengan biaya cukup besar mencapai Rp 3,5 miliar.

Wakil Ketua DPRD Karangasem Nengah Sumardi yang sempat reses di desa tersebut, membenarkan kalau ada usulan masyarakat seperti itu. “Masyarakat berharap agar dibangun jembatan,” ujar Sumardi dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2020).

Warga bukan takut saat banjir namun yang dikhawatirkan, jika ada erupsi Gunung Agung. Karena satu satunya jalan evakuasi harus lewat sungai tersebut. Kalau tidak desa ini akan terisolir karena tidak ada jalan lain.

Untuk Jembatan sendiri diakui Sumardi masih menunggu anggaran. Kalau dibangun membutuhkan waktu sekitar 7 bulan untuk penggarapannya.

“Saat ini masyarakat kalau keluar turun lewat sungai,” ujarnya. di Banjar tersebut ada 183 KK atau sekitar 300 pemilih. Selaian soal jembatan tersebut beberapa warga masyarakat juga mengajukan soal lampu penerangan jalan dan juga perbaikan serta peningakatn jalan.

Menurut Wayan Parka saat reses juga muncul usulan soal perbaikan dan juga lampu penerangan jalan. Selaian itu masyarakat juga berharap dibantu bedah rumah, karena masih banyak masyarakat yang memiliki rumaha tidak layak huni.

“Kalau peningkatan jalan warga minta di Tihingan,” ujar Parka. Sementara di Tiing Seka, Bebandem juga warga minta dilakukan peningkatan kualitas jalan dari lapen menjadi hotmix. (nik)

Berita Lainnya

Terkini