Aksi Sayangi Alam Bali di Hari Valentine

14 Februari 2016, 20:03 WIB

Kabarnusa.com
Hari kasih sayang “valentine” oleh Sekaa Teruna Teruni Yowana Jaya,
Banjar Lebah, Desa Adat Sumerta, Denpasar diisi dengan aksi turun ke
jalan untuk mempertegas sikapnya dalam menolak rencana reklamasi Teluk
Benoa

Bertepatan hari Valentine hari ini Minggu 14
Februari 2016, kaum muda Bali seperti Sekaa Teruna Teruni Yowana Jaya,
Banjar Lebah, Desa Adat Sumerta kembali turun ke jalan melakukan lonch
march dengan berjalan kaki.

Mereka jalan kaki dari Bale Banjar
memasang dua baliho di pertigaan Jalan Hayam Huruk
arah ke Jalan Kecubung dan perempatan Jalan WR Supratman, arah Jalan
Kecubung, Denpasar.

Dua buah Baliho berukuran 3 X 4 meter ini
gagah berdiri di salah satu jalan utama kota Denpasar tersebut. Dalam
baliho tersebut, tegas tertulis

“Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Batalkan Perpres 51 Tahun 2014” dipasang dengan aksi arak-arakan serta iring-iringan Bale Ganjur.

“Ini
sudah ke 8 kali nya kami memasang Baliho, sebelumnya sudah 4 baliho
dirusak oleh orang yang tidak dikenal,” kata Nyoman Gegel Juniartha
sebagai salah satu peserta aksi.

Saat ini, sudah sekitar 10 Baliho penolakan pernah dipasang oleh Pemuda Banjar lebah ini.

Pihaknya
memilih hari Valentine untuk memasang Baliho, karena bentuk kasih
sayang tidak hanya dengan kekasih, tetapi juga pada bumi dan alam.

Koordinator
Pemuda Banjar Lebah Tolak Reklamasi,  I Gusti Ngurah Agung Sandhi
Sugiantara  mengaku gagal paham, dengan sikap pemerintah yang justru
mengabaikan suara rakyatnya.

Sandhi berharap kepada penguasa di Pulau Dewata ini untuk memiliki keberpihakan kepada Rakyatnya.

“Suara
rakyat Bali jelas menolak, buktinya, Desa Adat pesisir sudah menyatakan sikap penolakannya secara resmi,
mestinya pemerintah menghargainya,” tuturnya.

Para generasi muda
ini tetap meminta kepada Presiden RI  Joko Widodo untuk menolak rencana
reklamasi Teluk Benoa dan Batalkan Perpres 51 Tahun 2014.

Aksi pemuda Banjar Lebah yang dimulai pada pukul 17.00 hingga pukul 18.00 berjalan dengan lancar dan tertib.

Usai
aksi, mereka melanjutkan membuat ogoh-ogoh untuk ditampilkan pada
pengerupukan sebelum hari raya Nyepi bulan Maret mendatang. (kto)

Berita Lainnya

Terkini