Yogyakarta – Kinerja ekspor Indonesia terus mencetak prestasi gemilang, khususnya di sektor alat-alat pertanian. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, mengumumkan ekspor produk pertanian buatan dalam negeri menunjukkan tren peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025.
Bahkan, sejumlah mesin mekanisasi, termasuk traktor, kini sukses menembus pasar strategis di Afrika, Panama, hingga Meksiko.
Menurut Wamendag Roro Esti, capaian membanggakan ini adalah bukti nyata kualitas manufaktur nasional semakin kompetitif di panggung global.
“Ini produk-produk kebanggaan kita, karya anak bangsa. Banyak yang sudah sepenuhnya dibuat di Indonesia. Harapannya, capaian seperti ini bisa terus kita dorong agar pasokan ke pasar internasional semakin besar,” ujarnya kepada wartawan usai meninjau produksi alat pertanian di Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Rabu (26/11/2025).
Wamendag menegaskan, peningkatan kualitas, terutama dari aspek desain, merupakan strategi krusial untuk memperkuat daya saing ekspor.
Ia mengapresiasi salah satu produk lokal, Quick, yang berhasil meraih penghargaan bergengsi Good Design Indonesia dari Kementerian Perdagangan.
“Penghargaan tersebut diberikan sebagai upaya mendorong pelaku industri memperkuat aspek desain agar produk lokal memenuhi standar global,” jelasnya.
Langkah ini sejalan dengan upaya Kemendag untuk terus mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar merambah pasar internasional, mengingat kontribusi sektor tersebut sangat besar terhadap pertumbuhan ekspor nasional.
Keberhasilan ini juga tercermin dalam realisasi angka ekspor. Roro Esti mengungkapkan bahwa target pertumbuhan ekspor tahun 2025 sebesar 7 persen berhasil dilampaui, bahkan telah mencapai 8 hingga 9 persen.
“Ini tentu membanggakan, sekaligus memacu kita untuk menggali potensi baru agar 2026 bisa lebih baik,” imbuhnya penuh optimisme.
Mengenai proyeksi tahun 2026, pemerintah akan mempertahankan target pertumbuhan ekspor di kisaran 7 persen.
Meskipun demikian, Roro Esti yakin realisasi riilnya akan kembali melampaui angka tersebut, seperti yang terjadi tahun ini.
Roro Esti menekankan, keberhasilan ekspor bukan hanya tugas pemerintah, melainkan membutuhkan kerja sama lintas sektor yang kuat untuk memperkuat posisi produk lokal di pasar internasional.
“Mudah-mudahan ini jadi pemicu semangat kita untuk tahun berikutnya. Tidak ada yang bisa tercapai tanpa kolaborasi dan gotong royong,” pungkasnya, menyerukan semangat kebersamaan untuk membawa produk Indonesia semakin mendunia.***

