DENPASAR – Aliansi Pemuda Bali (APB) yang tergabung dari organisasi KMHDI Bali, Peradah Bali, KMHD STP Nusa Dua, Karang Taruna Desa Peguyangan, dan KMHD Stikom Bali memberikan bantuan uang totalnya Rp96 juta kepada korban bencana alam.
Kepedulian mahasiswa ditunjukkan untuk membantu korban bencana alam di Bali salah satunya seperti yang terjadi di Desa Songan, Kintamani, Bangli hingga di Desa Banyuning, Desa Pakisan dan Desa Galungan, Kabupaten Buleleng.
Koordinator Aliansi Pemuda Bali I Wayan Suartika usai melaporkan donasi yang dihimpun kepada Komisi Indormasi Publik (KIP) Provinsi Bali PD KMHDI Bali dan DPP Peradah Indonesia Bali, Senin (20/2/17). “Total bantuan dana yang sudah diserahkan kepada korban bencana alam di Bangli dan Buleleng senilai Rp 96 juta pada, Minggu (19/2) lalu,” sebut Suartika.
Bantuan itu telah diberikan secara langsung kepada korban di Banjar Bantas, Desa Songan, Kintamani, Bangli yakni bernama Gede Artha senilai Rp 11 juta, Wayan Wirtana Rp 11 juta, Wayan Budiana Rp 11 juta, Ni Nyoman Rista Sari Rp 14 Juta, Ketut Arya yang mewakili Gede Selamet Rp 11 juta dan I Nengah Sarta Rp 11 juta.
Sisanya lagi Rp 30 juta disumbangkan ke Desa Banyuning, Desa Pakisan dan Desa Galungan di Kabupaten Buleleng. Selain bantuan dana, juga beras sebanyak 3 kwintal dan 100 dus air minum juga diserahkan ke Desa Songan, Bangli.
Sedangkan di Kabupaten Buleleng beras yang disumbangkan jumlahnya mencapai 7 kwintal dan 100 dus air minum. Ketua KIP Provinsi Bali, I Gede Agus Astapa menyampaikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan Aliansi Pemuda Bali.
Karena sesuai UU 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik telah dijelaskan dimana setiap Badan Publik yang menggunakan dana APBN, APBD maupun sumbangan masyarakat wajib menyampaikan laporan kepada publik dan komisi informasi.
“Walaupun laporannya belum final kami terima, namun Komisi Informasi sangat mengapresiasi langkah ini,” ucap Astapa.
Ketua PD KMHDI Bali I Ketut Bagus Arjana Wira Putra menyatakan kehadiran Aliansi Pemuda Bali ke KIP sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat Bali yang sudah menyumbangkan sebagian uangnya untuk berdonasi.
“Sebelum ada sengketa informasi, lebih baik kami yang langsung menghadap Komisi Informasi untuk menyampaikan laporan walupun tidak ditunjuk, karena kepercayaan krama Bali kepada Aliansi Pemuda Bali harus dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Sedangkan Ketua DPP Peradah Indonesia Bali Ida Ayu Made Purnamaningsih menambahkan gerakan yang digalang oleh APB sebagai langkah kongkret pemuda Bali untuk peka terhadap permasalahan yang menimpa masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi kepada pemuda lainnya di Bali,” imbuh Purnamaningsih. (gek)