Aliansi Rakyat Bali Turun ke Jalan, Desak Gubernur Tindak Perusahaan yang PHK Sepihak

3 Mei 2021, 12:09 WIB

Denpasar – Aliansi Rakyat Bali mendesak Gubernur Bali I Wayan Koster
untuk memindak perusahaan-perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawan
secara sepihak saat pandemi Covid-19.

Para aktivis Kembali melakukan aksi damai di simpang Catur Muka denpasar dalam
memperingati Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Aliansi Rakyat Bali Kembali yang terdiri dari beberapa Organisasi Kepemudaan
dan Mahasiswa yaitu KMHDI Bali, LMND Bali, GMNI Cabang Denpasar, PMKRI Cabang
Denpasar, GMKI Cabang Denpasar, SDMN, BEM Universitas Pendidikan Nasional, BEM
Udayana, BEM Universitas Hindu Indonesia, BEM Universitas Ngurah Rai dengan
jumlah massa 80 orang.

Dalam Aksi Damai, mahasiswa dan pemuda menyuarakan aspirasinya dengan
melakukan mimbar bebas, pembacaan puisi dan aksi teaterikal.

Dalam mimbar bebas, mahasiswa dan pemuda meminta Gubernur Bali, I Wayan Koster
agar keluar dari rumah jabatan untuk bertemu dan berdialog dengan mahasiswa
dan pemuda.

Mahasiswa dan pemuda meminta agar para pekerja yang di rumahkan tetap
mendapatkan THR (Tunjangan Hari Raya) dan meminta Gubernur Bali agar menindak
tegas perusahaan yang mem-PHK karyawannya tanpa alasan yang jelas.

Disamping itu, mahasiswa juga mendesak Gubernur Bali untuk segera membuka
pintu pariwisata agar masyarakat Bali yang sebagian besar menggantungkan hidup
di dunia pariwisata dapat memperbaiki perekonomiannya.

Selain memperjuangkan hak-hak buruh, mahasiswa dan pemuda juga menyoroti
sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Sistem pendidikan daring pada sama
pandemi sangat tidak efektif.

Mahasiswa dan pemuda berharap agar pemerintah memikirkan kembali sistem
pendidikan yang tepat dalam masa pandemi saat ini. Di lain sisi, masih banyak
anak-anak di Bali tidak dapat mengeyam pendidikan karena terkendala ekonomi
kelurga.

Aksi damai ini di tutup dengan pernyataan sikap bahwa mahasiswa dan pemuda
yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bali Kembali akan terus memperjuangkan
hak-hak buruh dan tetap mengawal sistem pendidikan di indonesia agar cita-cita
negara ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud.

Meraka berjanji akan kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih banyak
lagi. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini