Ketua KPU Bali Dewa Made Wiarsa Raka Sandi (dok.KabarNusa) |
KabarNusa.com, Denpasar – Alotnya pembahasan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD tingkat provinsi yang digelar KPUD Bali menjadikan rapat berlangung hingga larut malam.
Sementara Bawaslu Bali dan Panwaslu Kota/kabupaten telah merekomemdasikan beberapa hal akhirnya ditindaklanjuti dengan membawa kotak suara untuk dilakukan penghitungan suara ulang.
“Dua rekomendasi Bawaslu Bali dan Panwaslu kota/kabupaten semuanya sudah kita tindak lanjuti sesuai tahapan,” ujar Ketua KPU Bali, Dewa Made Wiarsa Raka Sandi, Rabu (23/40).
Rekomendasi pertama tanggal 17 April, KPU Bali telah merekomendasikan dilakukan pencoblosan ulang di 1 TPS di Denpasar dan 3 TPS di kabupaten Badung.
Sedangkan, rekomendasi kedua sejumlah 17 TPS juga sudah ditindaklanjuti dengan melakukan pencoblosan ulang.
“Dua rekomendasi ini sudah selesai sebelum penghitungan di tingkat provinsi,” jelasnya lagi.
Jalannya, pleno yang berlangsung dari pukul 10 wita pagi ini sempat mengalami skorsing selama satu jam dan berjalan cukup alot.
Hujan interupsi dari tim kampanye parpol mewarnai jalannya pleno saat penghitungan surat suara ulang dan pembukaan C1 Plano.
Melihat rekap yang dibacakan mulai dari kecamatan per kecamatan, KPU harus membutuhkan waktu hingga larut malam untuk menetapkan hasil pleno hingga pada hari Rabu malam.
Terkait pleno KPU,Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengungkapkan rapat bisa berjalan dengan lancar dan tertib.
Jika, ada hal-hal yang tidak sesuai bagi para caleg yang tidak bisa menerima kekalahannya, menurut Sudikerta sudah disediakan jalurnya.
“Untuk yang tidak bisa menerima kekalahannya silahkan melalui jalur yang sudah ada, harus mengikuti prosedur agar bisa terpenuhi hak-haknya,” tegas Sudikerta yang Ketua DPD Partai Golkar Bali. (kto)