![]() |
Bandesa Agung, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet/ist |
Denpasar – Bandesa Agung, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet setelah
mengadakan pasangkepan terbatas langsung mengintruksikan kepada Pasikian
Pacalang Bali untuk memback up Kepolisian dalam mengamankan aksi demo menolak
Undang Undang Cipta Kerja (Omnibus Law).
Langkah itu diambil terkait aksi elemen masyarakat untuk mengadakan demo
menolak Undang Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) dan permintaan resmi Polda
dalam rangka pengamanan di wilayah hukumnya.
Manggala Pasikian Pacalang Bali, Jro I Made Mudra turut dalam pertemuan dengan
Bendesa Agung di Gedung Lila Graha, Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Jalan Cok
Agung Tresna Nomor 67 – Renon Denpasar pada Kamis (22/10/2020).
Menurut Jro Mudra, intruksi Bandesa Agung sangat tegas meminta Pasikian
Pacalang Bali untuk turun langsung ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban
berbasis wewidangan adat, sehingga tercipta ketertiban dan kedamaian.
“Kami telah diintruksikan untuk ikut serta sekaligus mengkoordinir Pacalang
Desa Adat, untuk menjaga Bali tetap damai dengan tanpa syarat,” Mudra
menegaskan.
Sebelumnya, Majelis Desa Adat Provinsi Bali juga telah mengeluarkan surat
keputusan No : 08/SK/MDA-PBali/X/2020 tanggal 12 Oktober 2020, tentang
Pembatasan Kegiatan Unjuk Rasa di Wewidangan Desa Adat di Bali selama Gering
Agung Covid 19.
“Kami hadir selain untuk memback up kepolisian, juga mengamankan SK Majelis
Desa Adat Provinsi Bali tersebut,” imbuhnya.
Peran Pacalang pada prinsipnya adalah mengamankan wewidangan masing-masing,
namun karena saat ini pengamanan dilakukan lintas _wewidangan_ dan berskala
cukup besar, sehingga pusat koordinasi dilaksanakan oleh Majelis Desa Adat
Provinsi Bali melalui Pasikian Pacalang Bali.
“Kami memastikan bahwa Pacalang Bali akan melaksanakan fungsi dan peran dalam
membackup kepolisian dengan cara – cara simpatik,” jelasnya.
Seperti informasi yang beredar, hari ini elemen masyarakat berencana untuk
melaksanakan aksi demo di seputaran pusat pemerintahan Provinsi Bali. Aksi
demo ini juga diwarnai dengan adanya selebaran bernada ajakan untuk membuat
kerusuhan dan penjarahan yang tertempel di beberapa titik dan lokasi.
(rhm)