Bahkan, Syobri selaku ketua juga siap selanjutnya mempermasalahkan viralnya narasi media yang mengatasnamakan Pemuda Muhammadiyah Bali dalam berita acara deklarasi itu.
Senada itu, Ketua Pimpinan ortom Nasyiatul Aisyiyah (NA) Denpasar Emma Rosada, yang juga merupakan organisasi Otonom Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) juga mengamini apa yang disampaikan M. Syobri.
“Kami di NA tidak ada komunikasi ataupun pertemuan yang mendukung kegiatan (deklarasi) apapun,” tegas Emma Rosada..
PRUAnugerah Syariah Berikan Warisan Bermakna, Literasi dan Inklusi Produk Syariah di Bali Masih Rendah
Untuk itu, pihaknya meminta agar tidak membawa bawa nama mengatasnamakan Angkatan Muda Muhammadiyah jika itu hanya kesepakatan personal.
Ketua Pimwil Tapak Suci Putera Muhammadiyah Bali, Endah Permadi juga prihatin atas terlaksananya deklarasi yang mengatasnamakan “Muhammadiyah”.
Mengutip laman Muhammadiyah.or.id, khittah organisasi Muhammadiyah yang melarang membawa nama Muhammadiyah dalam kegiatan politik praktis.
Gus Muhaimin Diyakini Sosok Penjaga Kemajemukan di Indonesia
Muhammadiyah mampu bertahan 106 tahun karena berdiri tegak sebagai organisasi kemasyarakatan yang non-politik praktis.
Karenanya, Muhammadiyah dalam situasi apapun harus tetap istikamah di atas Khittah sebagaimana dikuatkan dalam Muktamar Makassar 2015.
“Khittah Denpasar 2002 sebagai persambungan Khittah 1971,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Bali FINEF 2023, OJK Harapkan KPSP Jadi Solusi Petani Padi di Kelompok Subak
Saat ini, warga Muhammadiyah Bali masih menunggu pernyataan resmi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bali atas deklarasi Keluarga Besar Alumni AMM tersebut. ***