Anggaran PKB 2026 Dipastikan Naik, Gubernur Koster Perkuat Fondasi Seni Budaya Bali

Gubernur Bali, Wayan Koster, memastikan peningkatan alokasi anggaran untuk Pesta Kesenian Bali (PKB) pada tahun 2026.

30 Juli 2025, 11:59 WIB

Denpasar– Gubernur Bali, Wayan Koster, memastikan peningkatan alokasi anggaran untuk Pesta Kesenian Bali (PKB) pada tahun 2026. PKB, yang tahun ini mendapat Rp 10 miliar, minimal akan diguyur dana sebesar Rp 12 miliar tahun depan.

Pengumuman ini disampaikan Koster dalam sambutannya saat menutup Festival Seni Bali Jani (FSBJ) VII Tahun 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Provinsi Bali, Senin (28/7) petang. Keputusan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah provinsi dalam menjadikan seni dan budaya sebagai penopang utama kemajuan Bali.

“Pariwisata berkembang karena seni dan budaya, sehingga mampu memberi kontribusi besar bagi perekonomian Daerah Bali, mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan,” ujar Gubernur Koster. Ia menekankan bahwa seni dan budaya adalah lokomotif penggerak sektor kehidupan lainnya.

Koster menambahkan bahwa tidak ada pilihan lain selain berupaya sekuat tenaga untuk membela dan memajukan budaya Bali. Ia bahkan mengutip pernyataan Bung Karno yang menyebut kebudayaan sebagai jiwa bangsa yang tak akan pernah mati, menegaskan bahwa Bali akan terus konsisten melaksanakan event seni dan budaya seperti PKB untuk menjaga warisan tersebut.

FSBJ Ikut Naik, Lomba Sastra Segera Digelar

Tak hanya PKB, anggaran untuk Festival Seni Bali Jani (FSBJ) juga akan naik signifikan. Dari Rp 2,8 miliar tahun ini, FSBJ direncanakan akan memperoleh Rp 6 miliar pada 2026. Ini menandakan perhatian merata terhadap dua pilar utama perayaan seni di Bali.

Di samping itu, Gubernur jebolan ITB ini juga berencana memberikan ruang khusus bagi penulis karya sastra. “Tahun depan akan diadakan lomba menulis karya sastra, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK, hingga mahasiswa,” ungkapnya. Ide ini terinspirasi dari dedikasi tiga sastrawan penerima Bali Jani Nugraha tahun ini: Drs. I Nyoman Manda, Ngakan Made Kasub Sidan, S.Pd., M.Pd., dan Drs. I Dewa Nyoman Sarjana, M.Pd.

“Agar ada regenerasi, kita butuh anak muda yang mau menggeluti tradisi menulis karya sastra. Ayo persiapkan diri mulai sekarang agar karya kalian bisa dilombakan tahun depan,” ajak Koster, seraya menjanjikan hadiah menggiurkan untuk lomba sastra ini.

Peran Kolaboratif dalam Memajukan Seni Budaya Bali

Dalam upayanya memajukan seni dan budaya Bali, Gubernur Koster menggarisbawahi peran penting setiap individu. Ia membagi peran ini ke dalam empat kategori: pencipta karya seni dan budaya (level tertinggi), pelaku seni (penari, penabuh, dll.), partisipan (termasuk pemimpin daerah yang memberi dukungan anggaran), dan penonton yang mengapresiasi karya seni. “Kalau tidak mampu menghasilkan karya atau menjadi pelaku seni, paling tidak kita memberi apresiasi dengan menjadi penonton,” pungkasnya.

Penutupan FSBJ VII Penuh Antusiasme

Penutupan FSBJ VII Tahun 2025 sendiri berlangsung meriah, dibuka dengan penampilan memukau Sanggar Bala Bali yang membawakan tarian modern “Poleng”. Pertunjukan ini bahkan memukau Gubernur Koster dan Pangdam IX/Udayana. “Luar biasa, saya tumben menyaksikan karya yang begitu unik,” cetus Koster.

Acara ditandai dengan pemukulan drum oleh Gubernur Koster, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, Wakil Ketua II DPRD Bali, dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Turut diluncurkan tema FSBJ VIII Tahun 2026: “Kembara Sukma Atma Kerthi, Pengembaraan Menuju Jiwa Maha Suci”. Kemeriahan penutupan semakin lengkap dengan penampilan artis-artis Bali seperti Lolot Band, Widi Widiana, Bagus Wirata, dan Joni Agung.

Berita Lainnya

Terkini