DENPASAR – Pasca kasus penusukan anggota ormas besar terhadap personel intel disikapi Polda Bali dengan melakukan razia besar-besaran tempat-tempat penjual miras dan preman yang kerap membuat onar.
Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisir tindak pidana yang diakibatkan oleh minuman keras.
Tim gabungan Polda Bali terdiri dari Personil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Team Sabata Sabhara Polda Bali, Satgas CTOC Polda Bali dan Propam Polda Bali, menyasar tempat penjual miras, Sabtu (23/9/2017) malam.
Tempat yang dijadikan berkumpul para preman berpesta miras, sesuai laporan dari masyarakat bahwa kegiatan ini merupakan pemicu terjadinya tindak pidana langsung dirazia.
Langkah ini mengantisipasi terjadinya tindak kekerasan dan kegiatan premanisme yang selama ini sudah sangat meresahkan masyarakat Bali.
Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus R. Golose, geram dengan tindakan salah satu ormas yang melakukan penusukan yang mengakibat salah satu anggota Polda Bali harus dirawat insentif di RS Sanglah.
Menurut Golose, tindakan ini diakibatkan usai mengkonsumsi miras, meraka mengkonsumsi minuman keras dengan alasan tertentu bukannya langsung istirahat malah mereka gunakan untuk hal-hal yang membahayakan masyarakat.
“Sok jagoan dan sengaja membuat onar, sehingga saya perintahkan tindak tegas dan tangkap penjual miras dan preman,” tandasnya.
Jika terbukti penjual miras/tempat yang digunakan untuk berpesta miras dibekingi salah satu ormas/preman, segera tangkap, jangan buat resah masyarakat Bali.
Razia miras dan preman dipimpin Kasubdit III Reskrimum Polda Bali AKBP I Made Sinar Subawa, dan Wadir Kriminal Khusus Polda Bali AKBP Ruddy Setiawan, sesuai perintah Kapolda Bali dalam menekan tindak pidana dan kekerasan yang diakibatkan oleh minuman keras.
Selain itu razia tersebut juga bertujuan untuk mengamankan dan menangkap orang yang berkedapatan membawa senjata tajam yang bisa saja digunakan untuk melakukan tindak kejahatan.
Dalam Razia ini Polda Bali berhasil mengamankan belasan jerigen arak isi 30 liter, 24 botol aqua besar, 1 galon aqua berisikan arak dan 2 buah tombak berukuran panjang kurang lebih 2 meter.
“Razia akan terus kita dilaksanakan agar keresahan warga masyarakat dengan adanya miras dan ulah preman, dapat kita antisipasi dan tidak ada lagi kejadian pembacokan seperti yang menimpa salah satu anggota Polda Bali dua hari yang lalu,” imbuh AKBP Sinar Subawa.(rhm)