Badung – Asian Oncology Nursing Society (AONS) yang diselenggarakan sejak 2012 terus mendorong perawat onkologi meningkatkan kualitas asuhan keperawatan kanker di seluruh dunia khususnya Asia.
Kali ini, Indonesian Oncology Nurses Association (IONA) dipercaya sebagai tuan rumah oleh Asian Oncology Nursing Society (AONS) mewadahi perawat kanker di tingkat Asia, dalam gelaran Asian Oncology Nursing Society Conference ke 6 di Bali, Indonesia pada 2-4 Agustus 2023.
Diketahui, kanker penyebab utama kematian di seluruh dunia. Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, 2021, dilaporkan bahwa kematian akibat kanker sebanyak 10 juta dari 19,3 juta kematian di dunia.
Porsi kejadian dan kematian akibat kanker tertinggi terjadi di Asia, dimana 49% dari semua kasus kanker dan 58,3% kematian akibat kanker diperkirakan terjadi di Asia (Sung et al., 2021). Karena hal itu, kanker menjadi penyebab kematian tertinggi di kawasan Asia.
Angka di atas menunjukan betapa besarnya masalah kanker di Asia. Hal ini menjadi tantangan besar bagi para perawat onkologi di Asia.
Presiden AONS Eunice Suh mengungkapkan, angka penderita kanker di Asia semakin meningkat dan tanggung jawab serta lingkup praktik perawat onkologi semakin meluas.
AONS diselenggarakan sejak 2012 untuk mendorong perawat onkologi meningkatkan kualitas asuhan keperawatan kanker di seluruh dunia khususnya Asia.
Saya berharap konfrensi AONS ke-6 ini menjadi kesempatan untuk bersinergi untuk mengatasi tantangan-tantangan global khususnya dalam penanganan kanker di Asia saat ini” Ujar Eunice Suh selaku Presiden AONS.
AONS 2023 yang dilaksanakan secara hybrid selama 3 hari dihadiri oleh 400, peserta dengan latar belakang, dari perawat kanker klinis di rumah sakit, peneliti, dosen, serta mahasiswa dari berbagai kawasan ASIA dan dunia.menghadirkan serta 6 bidang workshop, serta 200 abstrak oral dan poster presentasi,
Chair of the conference dan IONA past Presiden Dr. Kemala Rita Wahidi mengungkapkan, perawat memegang peran penting dalam hubungan perawat – pasien baik fisik maupun psyco-socio-spiritual.
Merekalah yang paling dekat dengan pasien selama 234 jam dalam memberikan asuhan keperawatan untuk pasien kanker dalam jangka panjang, terutama ketika pasien membutuhkan bantuan kebutuhan terkait dengan penyakit yang diderita.
“Kami mengadakan konfrensi ini secara hybrid dengan tujuan agar mudah di akses dan untuk memfasilitasi pertemuan yang berkualitas ini” bagi perawat diseluruh NKRI khususnya dan bagi perawat overseas pada umumnya, ” imbuh Kemala Rita Wahidi.
Konfrensi ini diharapkan dapat menjadi jembatan pertemuan para ahli keperawatan onkologi dari seluruh duninia , khususnya di Asian dan Asean untuk dapat saling berbagi ilmu dan peengalaman dalam perawatan khususnya terhadap pasien kanker.
Demikian juga dalam bidang penelitian keperawatan kanker dalam upaya peningkatan.
“Kualitas hidup pasien kankerDiharapkan sharing knowledge ini dapat memberikan dampak besar dalam peningkatan kualitas asuhan keperawatan pasien kanker” tutup Kemala Rita Wahidi. ***