![]() |
GM PT Angkasa Pura I ( Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Haruman Sulaksana (kanan) didampingi Co GM Commercial Rahmat Adil Indrawan |
Denpasar – PT Angkasa Pura I (Persero) tengah merumuskan konsep jasa pelayanan transportasi di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Haruman Sulaksono menjelaskan, seiring peningkatan jumlah penumpang tentunya membutuhkan sarana transportasi di bandara yang memadai.
Diketahui, moda transportasi massal yang ada saat ini, belum bisa menjangkau semua penumpang dari bandara ke beberapa kota tujuan. Bahkan, tidak adanya transportasi massal di bandara, menjadi temuan lembaga Sky Track yang berujung, pada lepasnya penghargaan maskapai internasional itu pada tahun 2018.
“Kami akan mengkomunikasikan dengan beberapa pihak terkait penyedia jasa transportasi dan pemerintah daerah, membahas moda transportasi,” jelas Haruman usai pisah sambut dengan pejabat lama Yanus Suprayogi di Kuta, Rabu (20/3/2019).
Pihaknya akan mengusulkan atau menawarkan kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan berkaitan dengan moda transportasi di bandara. Saat ini, keberadaan bus Damri yang disiapkan pemerintah, tidak berjalan efektif karena minimnya animo penumpang memanfaatkan moda transportasi tersebut.
Untuk itu, jika pihak Dishub bersedia mengoperasikan kembali armada Damri untuk melayani penumpang di bandara tentunya pihaknya menyiapkan segala sesuatunya guna mendukung operasional tranportasi massal itu.
Nantinya, akan diatur terkait jam operasi misalnya jangan sampai saat mengganggu kepadatan atau menggangu penyedia transportasi lainnya.
“Kami sampaikan rambu rambunya, sedang dalam proses lewat berbagai pertemuan, mudah-mudahan, setelah ada komitmen bersama bisa segraa dilaksanakan,” tegas Haruman didampingi Co General Manager Commersial Rahmat Adil Indrawan dan Head Communication and Legal Section Arie Ahsanurrohim.
Haruman mengatakan, pembenahan sarana transportasi akan terus dilakukan di awal kepemimpinannya ini, dalam merespon perkembangan dan tuntutan pelayanan kepada konsumen.
Dia juga menyinggung soal keluhan konsumen yang sulit untuk mengakses moda transportasi massal maupun keberadaan transportasi berbasis online yang belum diterima sepenuhnya oleh penyedia tranportasi konvensional lainnya.
Sejatinya, tren perkembangan Informasi dan teknologi harus diantisipasi dengan baik oleh penyedia tranportasi di bandara. Dicontohkan, moda transportasi yang memanfaatkan IT tersebut bisa berjalan dengan baik seperti di Bandara-bandara Balikpapan dan Surabaya.
Memang diakuinya, belum ada pemahaman kedua belah pihak terkait kehadiran tranportasi berbasis online itu, masih menimbulkan kendala di lapangan sehingga harus terus dikomunikasikan, duduk bersama.
Keluhan pengusaha transportasi konvensional terhadap praktek transportasi online itu harus dicari solusinya dengan baik agar jangan sampai menimbulkan benturan di lapangan seperti baru-baru ini terjadi.
“Kami mohon waktu, pertemuan sudah dimulai, kami akan upayakan segera sampai benar-benar ada pemahaman dan komitmen bersama” imbuh pria asal Wonosobo Jawa Tengah ini. Pihaknya menjamin dengan penambahan kapasitas bandara akan semakin banyak pergerakan pesawat dan penumpang sehingga akan semakin banyak pula yang menggunakan jasa transportasi bandara.
“Jangan khawatir pengusaha transportasi tidak kebagian penumpang demikian juga kehadiran transportasi berbasis online jangan sampai juga merugikan jasa transportasi yang sudah ada,” demikian Haruman. (rhm)