Kabarnusa.com – Meskipun dikatakan berbahaya karena ada bakteri Listeria monocytogenes yang terdapat dalam Apel Granny Smith dan Gala namun buah impor asal Amerika itu masih banyak beredar di pasaran.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali Ida Bagus Wisnu Wardana menjelaskan, saat ini pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten dan Kota seluruh Bali bekerjasama dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bali melakukan antisipasi.
Fokusnya mengantisipasi bahaya penyebaran bakteri Listeria monocytogenes yang terdapat dalam Apel Granny Smith dan Gala impor dari Amerika.
“Sekalipun belum terbukti di Bali apakah bakteri tersebut ada atau tidak, namun kita sudah lakukan antisipasi dengan mengirimkan beberapa sample apel impor asal Amerika di beberapa titik dikirim ke Surabaya,” katanya baru-baru ini.
Hal itu dilakukan, guna mengetahui apakah sudah terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes atau tidak.
“Ini kita antisipasi saja,” ujarnya sembari menambahkan, smpel itu sudah dikirim 5 hari lalu ke Surabaya namun sampai saat ini belum diketahui hasilnya.
Sampel apel tersebut diambil di 5 titik yang memang sudah diketahui jika apel tersebut didatangkan dari Amerika.
Jika nantinya positif terkontaminasi maka pemerintah akan menyita seluruh apel impor tersebut sebelum didistribusikan kepada seluruh konsumen yang ada di Bali.
Di Bali sendiri memang sudah laboratorium baik yang ada di BPOM Bali maupun di Universitas Udayana.
Namun kedua laboratorium tersebut belum berhasil mendeteksi pencemaran buah apel asal Amerika dari bakteri Listeria sehingga sampel apel tersebut sudah dikirim ke Surabaya.
Dua jenis apel yang dikirim sampelnya yakni apel gala yang berwarna merah dan apel Granny Smith yang berwarna hijau.
Salah satu upaya meminimalisir perdagangan kedua spesies apel itu agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan jika ternyata benar terinfeksi bakteri Listeria, pihaknya mengimbau masyarakat menggunakan buah lokal.
Kata dia, buah apel lokal kualitasnya tidak kalah dengan buah impor asal negeri Paman Sam itu.
Konsumsi aapel Amerika didominasi hotel berbintang, namun tidak sedikit pula buah apel tersebut dijual bebas di pasaran di berbagai lokasi di Bali mulai dari supermarket sampai pasar tradisional lainnya. (rma)