ARC of Bali, 14 Perupa Pamerkan Karya di Griya Santrian Gallerry

14 Maret 2019, 10:51 WIB
IMG 20190314 112258
Konferensi pers ARC of Bali di Griya Santrian Gallerry Sanur, Denpasar

Denpasar – Sebanyak 14 perupa muda menampilkan karya-karya mereka dalam ajang bertajuk ARC of Bali: Reload Peoject#2019. Pameran karya seni rupa berjudul “Inner Expression” yang digelar di Griya Santrian Gallerry Sanur Denpasar, berlangsung 15 Maret sampai 15 April 2019.

Sebanyak 27 karya ditampilkan pada kegiatan yang kini memasuki tahun kedua yang mempertemukan perupa ARC of Bali dengan undangan terpilih dalam satu ruang pameran. Kurator Pameran ARC of Bali I Wayan Sriyoga Parta mengungkapkan, animo perupa untuk berpartisipasi dalam ajang ini cukup besar.

“Ada 48 karya yang masuk kemudian kami seleksi ada 27 karya atau judul, kemudian yang memperoleh the best five” ujar Sriyoga dalam konferensi pers di Griya Santrian Gallerry, Kamis (14/3/2019).

Dijelaskan Sriyoga, program kurasi ni merupakan serangkaian dari kelanjutan program ARC of Bali Art Award yang sudah berlangsung sejak 2018. Pameran ini menggabungkan kecenderungan karya dari perupa muda di Bali. Acara ini menggandeng beberapa venue di Bali dan di luar Bali.

Sementara kurator I Made Susanto mengharapkan melalui event ini bisa menjadi proses kreatif berkelanjutan bisa berkembang lebih jauh sharing proses kreatif.

IMG 20190314 115125
Para perupa muda yang ikut dalam pameran ARC of Bali

“Diharapkan, nantinya bisa menapaki eksistensi mereka dengan gagasan yang mereka gali,” imbuhnya.

Pada bagian lain, minimnya perupa perempuan yang ikut dalam pameran genre abstrak diakui mereka. Sejatinya, untuk perupa perempuan beraliran surealis, dua perupa perempuan, muda yang diajak pada bulan Juni mendatang.

“Di Bali tidak relatif banyak belum banyak yang muncul, melului ajang pencarian melalui Arch of Bali bisa mendorong lahirnya perupa-perupa baru di Bali,” imbuhnya.

Inner Expression atau ungkapan batin ini hadir sebagai sebuah gagasan untuk melihat dan menelisik kekaryaan peserta dalam pameran. Para perupa ini ada yamg memiliki kecenderungan abstrak dan ada pula yang berkencendurangan dekoratif.

Dalam karya-karya abstrak ini, kata Susanto melihat bagaimana para perupa berproses menggamit berbagai aspek elementer yang dikonstruksi sedemikian rupa sesuai dengan persepsi artistik masing-masing perupa. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini