SANUR – Gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik biasa disebut dengan Skizofrenia. Namun, sayangnya masih belum banyak pihak yang peduli terhadap mereka.
Demikian secuil penjelasan Dr. Rai Wiguna selaku pengurus Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI), saat Pers Conference di Artotel pada acara Artotel For Hope. Untuk penyembuhan, selain dengan obat-obatan antipsikotik.
Juga, bisa lewat seni untuk membantu proses pengobatan secara alamiah. “Melalui seni mampu membantu proses pengobatan dan menambah kepercayaan diri teman-teman (penyandang mental disabilitas),” cetusnya belum lama ini.
Penyakit tersebut masih bisa sembuh tapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Nah, disini teamwork (kerja tim) antara pasien, keluarga dan lingkungan sekitar memegang peran penting kedepannya.
Salah satunya, pelaku wisata Artotel Project Series (APS) dari Artotel Group dengan program sosial #Artotelforhope dengan tema yang berbeda kali ini yakni “Harapan untuk Mental Disabilitas,”
Untuk diketahui, APS bekerjasama dengan Yayasan Sosial yang melakukan kegiatan rehabilitasi mantan penyandang Skizofrenia menyelenggarakan kegiatan Workshop Art Therapy. Dan untuk di Bali berfokus pada Rumah Berdaya (RB).
Marketing Communications Coordinator Artotel Sanur, Kara Mariela menyebutkan acara itu berlangsung secara serentak di Artotel Jakarta, Surabaya, dan Bali pada tanggal 1-31 Desember 2017 dan melakukan kampanye kepedulian sosial lewat program penggalangan dana sebulan penuh, dan nanti akan didonasikan bagi para penderita Skizofrenia dan mantan penderita Skizofrenia.
“Kami mengajak para tamu hotel untuk menuliskan harapannya yang ingin diraih di tahun baru dalam sebuah post-it dan kemudian ditempelkan di Dinding Harapan (Wall of Hope) yang tersedia di area lobby setiap hotel, serta ada program penggalangan dana selama sebulan kedepan,” ujar wanita yang akrab disapa Kara tersebut.
Untuk tambahan informasi, RB didirikan pada tahun 2016 dan menempati gedung milik pemerintah kota Denpasar di Jl. Hayam Wuruk 179, Tanjung Bungkak-Denpasar.
RB diinisiasi oleh dr. Rai Wiguna SpKJ, Budi Agung Kuswara, Nyoman Sudiasa, Komang Ayu, dan didukung oleh konsumen kesehatan jiwa (Orang dengan skizofrenia/ODS dan keluarganya), para profesional kesehatan jiwa, dan pribadi-pribadi yang tergerak untuk mendukung usaha-usaha peningkatan kesehatan jiwa masyarakat.
CEO Artotel Group, Erastus Radjimin, mengatakan melalui #Artotelforhope pihaknya ingin mengajak para tamu hotel untuk mengekspresikan harapannya yang ingin diraih di tahun depan dan juga menunjukkan kepedulian sosialnya.
Dengan tetap mengusung seni dan kreatifitas dalam setiap kegiatan diselenggarakan APS, perhatian #Artotelforhope tahun ini ditujukan kepada mereka yang mengalami mental disabilitas. Dia berharap mereka tidak dikucilkan namun diajak berkarya melalui seni.
Ia menjelaskan, seni merupakan terapi yang mujarab untuk membantu kesembuhan para penderita, bahkan memberi kesempatan mereka untuk kembali berkarya, seperti yang diutarakan oleh para pakar psikologi yang menjadi mitra kerjasama pihaknya dalam menjalankan programnya tahun ini.
“Oleh karena itu, dengan menginap di Artotel yang berada di Jakarta, Surabaya, dan Bali selama bulan Desember, para tamu secara otomatis ikut dalam program sosial yang kami selenggarakan,” pungkas Erastus. (mal)